PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

A. Pengertian Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai perkumpulan dalam kehidupan sehari-hari baik sementara maupun selamanya. Setiap perkumpulan pasti memiliki tujuan yang hedak dicapai. Selain itu pengertian kelompok sosial harus dapat dipahami agar mampu untuk peke terhadap permasalahan kelompok sosial yang ada.

A. Pengertian Kelompok Sosial

  1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
  2. Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbale balik dan saling mempengaruhi
  3. Hendropuspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.

B. Syarat Kelompok Sosial

  1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tersebut.
  2. Adanya hubungan timbal balik antaranggota
  3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
  4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
  5. Bersistem dan berproses

C. Ciri-Ciri 

  1. Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
  2. Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
  3. Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
  4. Memiliki kepentingan bersama
  5. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

D. Dasar Pembentukan 

  1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest). Misalnya : kelompok arisan, kelompok seniman, kelompok olahragawan
  2. Faktor darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry). Misalnya : kelompok keturunan Arab, kelompok keturunan Cina
  3. Faktor geografis. Misalnya : masyarakat yang tinggal di daerah Pantai membentuk kelompok nelayan
  4. Faktor daerah asal yang sama. Misalnya : KMJB (Keluarga Mahasiswa Jabar), Keluarga Besar Minang

E. Macam-Macam Kelompok Sosial

Klasifikasi menurut cara terbentuknya:

  1. Kelompok semu

Ciri-ciri kelompok semu :

  • Tanpa rencana dan terbentuknya secara sponta
  • Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
  • Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
  • Tidak ada kesadaran berkelompok
  • Kehadirannya tidak konstan

Jenis-jenis kelompok semu  

a. Kerumunan
Bentuk-bentuk kerumunan

  1. Formal audience / khalayak penonton / pendengar resmi: mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi sifatnya sangat pasif
    Contoh : penonton boiskop, hadirin suatu khotbah
  2. Planned expressive group: kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetepi mempunyai persamaan tujuan serta kepuasan yang dihasilkan. Contoh : orang yang berdansa, berpesta dan berekreasi
  3. Inconvenient causal crowds: kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Bisa juga disebut sebagai kelompok kurang menyenangkan dalam artian suasana yang membosankan. Contoh : orang antri karcis, orang yang menunggu bis
  4. Panic causal crowds/kerumunan panik: orang-orang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan dari suatu bahaya
  5. Spectator causal crowds/kerumunan penonton : terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, hampir sama dengan khalayak penonton tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan.
  6. Acting lawless crowds/acting mob/kerumunan emosional : mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma- norma sosial
  7. Immoral lawless crowds/kerumunan tak bermoral : segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup

b. Massa

Ciri-ciri massa

  1. Terdiri dari orang-orang dalam segala lapangan dan tingkatan sosial
  2. Anonim dan heterogen
  3. Tidak terdapat interaksi dan interelasi
  4. Tidak mampu bertindak secara teratur
  5. Adanya sikap yang kurang kritis, gampang percaya pada pihak lain, amat sugestible (mudah dipengaruhi)

c. Publik
Ciri-ciri publik (khalayak ramai) 

  1. Kelompok yang tidak teratur
  2. Interaksi secara tidak langsung melalui media massa
  3. Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu
  4. Anonim dan terdiri atas berbagai lapisan masyarakat
  5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah
  6. Minat yang sama tersebut belum tentu mempunyai opini atau pendapat yang sama terhadap suatu masalah
  7. Berusaha menguasai masalah tersebut
  8. Adanya kecenderungan mereka berfikir rasional

Penjelasan diatas merupakan Pengertian Kelompok Sosial yang semu. Berdasarkan penjelasan diatas maka kalian dapat membandingkan dengan kelompok nyata.

2. Kelompok nyata

Statistical Group (Kelompok Statistik)

Ciri-ciri kelompok statistik

  1. Tidak direncanakan, tidak disengaja, tidak berarti sangat mendadak / spontan tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
  2. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam wadah tertentu
  3. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
  4. Tidak ada kesadaran berkelompok
  5. Kehadirannya konstan.

Societal Group (Kelompok Sosietal)

Ciri-ciri kelompok sosietal

  1. Tidak direncanakan, tidak sengaja, terbentuk dengan sendirinya
  2. Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
  3. Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, atau komunikasi
  4. Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
  5. Kehadirannya konstan

Social Group 

Sering disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama, seperti tempat tinggal, pekerjaan yang sama, kedudukan yang sama, atau kegemaran yang sama. Memiliki anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus. Contoh: tetangga dan Bestie

Associational Group (Kelompok Assosiasi)

Ciri-ciri kelompok asosiasi

  1. Direncanakan atau sengaja dibentuk
  2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
  3. Ada interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus-menerus
  4. Adanya kesadaran kelompok yang kuat
  5. Kehadirannya konstan . Contoh: dalam lembaga pendidikan, kesatuang angkatan bersenjata

Kelompok Nyata dari Beberapa Tokoh:

  1. Ferdinand Tonnies: Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antaranggota.
  2. Gemeinschaft (Paguyuban). Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

Bentuk gemeinschaft:

  1. Gemeinschaft by blood (ikatan darah). Contoh : keluarga , kelompok kekerabatan
  2. Gemeinschaft of place ( tempat). Contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga
  3. Gemeinschaft of mind (dasar ideologi): terdiri dari individu yang memiliki jiwa dan pikiran yang sama karena ideologi yang sama
  4. Gesselscaft (Patembayan) : ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan bersifat sebagai suatu bentuk pikiran belaka

Ciri-ciri gesselshaft :

  • Hubungan terbatas pada urusan tertentu
  • Hubungan antar peran dan status
  • Bersifat publik life

Klasifikasi kelompok sosial menurut pencapaian tujuan:

  1. Kelompok formal : memiliki peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya
  2. Kelompok informal : terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama

Bentuk kelompok sosial menurut:

Robert K. Merton:

  1. Membership group merupakan kelompok social yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. salah satu cirinya adalah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA)
  2. Reference group kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.

G Sumner

Sudut pandang individu

  1. In group (kelompok sendiri)kelompok social tempat individu mengidentifikasikan dirinya
  2. Out group (kelompok luar)kelompok yang menjadi lawan in group, menjadi dasar munculnya sikap etnosentris.

Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris: Kualitas hubungan antar anggota.

  1. Kelompok primer. Suatu kelompok yang hubungan antar anggota saling mengenal dan bersifat informal
  2. Kelompok sekunder. suatu kelompok yang hubung antaranggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat

Emile Durkheim

  1. Solidaritas mekanik: persamaan perilaku dan sikap. Rasa kebersamaan yang kebanyakan dimiliki oleh masyarkat desa. Contoh: membangun rumah bisa hanya dengan gotong royong. Kesadaran kolektif.
  2. Solidaritas Organik (kOta) Solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bersifat kontraktual.

George Simmel: klasifikasi besar kecinya anggota.

  1. Monad: satu oramh. Satuan terkecil kelompok
  2. Dyad: terdiri dua atau tiga orang.
  3. Triad: kelompok kecil yang lain.

 E. Pola Hubungan Kelompok

  1. Akulturasi: Pembauran dua kebudayaan atau lebih dengan tidak menghilangkan budaya asli.
  2. Dominasi: penguasaan dari kelompok atau ras tertentu pada kelompok atau ras yang lain. Menurut Kornblum bentuk dominasi berupa:
  3. Genosida: pembunuhan secara segaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.
  4. Pengusiran
  5. Perbudakan
  6. Segregasi: pengelompokan atas kriteria tertentu.
  7. Asimilasi
  8. Paternalisme: dominasi kelompok atau ras pendatang terhadap kelompok atau ras asli.
  9. Integrasi: persatuan
  10. Pluralisme: pengakuan hak polotik dan perdata yang sama

Untuk memahami materi secara mendalam Klik Kelompok Sosial

Penyebab Murid berperilaku tidak sopan

Penyebab Murid berperilaku tidak sopan

Penyebab murid berperilaku tidak sopan memang beragam. Diluar sana banyak berita yang beredar tentang beberapa perilaku tidak menyenangkan dan tidak seharusnya dilakukan seorang murid kepada gurunya. Pada dasarnya guru merupakan sosok pengganti orang tua ketika berada di lingkungan sekolah. Sudah seharusnya para murid menghormati dan menghargai guru seperti layaknya kepada orang tua dirumah.

Di era Modem seperti sekarang ini, banyak murid yang berperilaku kurang baik bahkan memprihatinkan. Sebagai guru harus bijak dalam menghadapi murid yang berperilaku kurang baik. Selain itu guru juga harus mampu untuk melihat histori mengapa seorang murid bisa berperilaku tidak menyenangkan. Di sisi lain, seorang murid apalagi tingkat SMA harus mampu melihat pribadi seperti apa dirinya. Jika perilakunya belum sesuai tingkatan untuk anak SMA maka ia harus membuka diri untuk beradaptasi bagaimana ia harus menempatkan diri sesuai tata karma yang baik.

Baca Juga: Memahami basic manners-atau-tata-krama-dasar

Coba kalian melihat diri sendiri sebagai murid, apakah perilaku murid sudah sesuai dengan tata karma yang baik. Jika belum maka pahami diri kalian dan temukan penyebab murid berperilaku tidak sopan dibawah ini.

  1. Faktor Psikologis

Faktor Psikologis yaitu kondisi  emosional yang belum matang. Ketika emosi belum matang maka cenderung tidak stabil atau bisa dikatakan moody. Selain itu faktor ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Jika seseorang tinggal di lingkungan yang penuh dengan drama kekerasan maka seseorang akan tumbuh sesuai lingkungan dimana ia dibentuk. Sehingga ego bahwa ia merasa lebih tinggi dari yang lain akan muncul ketika terjadi perselisihan walaupun hanya sedikit.  Faktor ini tentu tetap bisa diantisipasi slelama seseorang memiliki pengetahuan dasar yang baik dari keluarga.

  1. Sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran di Indonesi yang masih mementingkan kemampuan akademis, sehingga lebih mementingkan prestasi akademik. Pembelajaran tentang tata krama masih sangat kurang. Hal ini juga merupakan dampak dari tuntutan administrasi yang harus dipenuhi oleh guru. Selain itu masyarakat sekitar juga cenderung menghargai dan bangga melihat anak yang juara lomba akademis dibandingkan dengan anak yang memiliki tata karma yang baik. Tahun ini kurikulum nasional memberlakukan kuriklulum merdeka dengan projek pengatan profil pelajar pancasila. Kurikulum ini memiliki harapan besar bahwa prestasi akademik dan perilaku yang sesuai nilai pancasila akan terbentuk secara beresamaan sehingga akan menciptakan karakter unggul generasi muda Indonesia.

  1. Kemajuan IPTEK

Keajuan IPTEKL tentu sangan berpengaruh besar terhadap pola perilaku remaja atau murid saat ini. Apalagi dunia baru saja digoncang dengan adanya pandemi yang mengharuskan system pembelajaran beralih kedigil  yaitu daring. Kemajuan IPTEK dan pandemi yang datang secara bersamaan menjadikan murid semakin terasing dari dunia sosial. Dunia sosial murid digantikan total oleh dunia maya. Perubahan ini tentu membawa perupahan pola pikir bahwa yang nyata semua berganti menjadi maya. Sehingga orientasipun berubah.

Penggunaan media sosial yang tidak bijak menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Murid diberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi dan keragaman sumber belajar.  Namun dunia sosial yang mengajarkan tata krama hilang dari kehidupan mereka. Oleh karena itu paska pandemi ini, mari berbenah diri untuk mewujudkan generasi muda yang melek teknologi serta berakhak mulia.

Baca Juga: Memahami basic-manners atau tata krama dasar

  1. Pola Hubungan Guru dengan Murid

Selama masa pandemi sorang murid kehilangan sosok teladan yang bisa dijadikan acuan. Proses pembelajaran yang berlangsung secara daring menyebabkan pola hubungan guru dengan murid berjarak. Berjarak secara tempat, waktu serta emosi. Sehingga kemistri tidak tercipta. Semua hanya formalitas demi berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini lah yang menyebabkan murid berperilaku tidak sopan.  Idealnya guru hadir secara fisik ditengah-tengan murid sehingga kehadiaran mampu menjadi teladan serta sosok pendidik yang mengayomi murid dengan segala permasalahan yang ada. Maka dari itu mari bersyukur karena pandemi telah usai, bina kedekatan dan penghormatan dengan guru untuk pada akhirnya mendapatkan keberkahan ilmu dan ridho seorang guru.

  1. Pergaulan Bebas

Jaringan komunikasi yang tak terbatas menyebabkan seorang murid bebas mengakses segala pengetahuan dan relationship dari berbagai belahan dunia. Selain itu kebebasan dalam berkominikasi juga tercipta sedemikian rupa dan pada akhirnya muncul adanya penduduk maya yang bernama netizen. Netizen memiliki kebebasan berkomunikasi tanpa henti untuk menghakimi.

Baca juga: Etika menggunakan media sosial 

Kebebasan ini dibawa kedunia nyata sehingga murid terkadang berbicara dengan lancang dan tanpa tata krama kepada guru. Oleh karena itu mulai sekarang sudah seharusnya berubah menjadi lebih baik dan mampu berkomunikasi dengan cara yang benar. Dunia nyata dan maya merupakan ajang untuk menunjukan cara berkomunikasi yang baik sehingga akan terbentuk pribadi yang baik pula.

Demikian beberapa factor penyebab murid berperilaku tidak sopan. Dari pengetahuan diatas diharapkan murid mampumengambil hikmah dan berbenah diri untuk membentuk karakter yang unggul guna tercapai generasi muda yang membanggakan.

Pengertian Nilai dan Norma Sosial dalam masyarakat

Pengertian Nilai dan Norma Sosial

Pengertian Nilai dan Norma Sosial kunci terciptanya keteraturan sosial. Maka dari itu nilai dan norma merupakan unsur terpenting bagi eksistensi suatu kelompok masyarakat. Setiap masyarakat memiliki nilai dan norma yang berbeda sesuai dengan karakteristik yang dimiliki. Untuk lebih memahami pokok bahasan ini maka akan dikupas satu-persatu.

A. Pengertian Nilai dan Norma Sosial: Nilai sosial 

1. Pengertian nilai sosial dari beberapa tokoh,
  1. Soerjono Soekanto: Konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
  2. Kimball Young: Unsur-unsur yang abstrak dan sering tidak disadari tentang benar dan pentingnya sesuatu hal.
  3. Robert M.Z. Lawang: Gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga, dan memengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.

Jika dalam soal menjelaskan bahwa nilai tuntunan tentang bagaimana masyarakat harus berpikir, berperasaan dan juga berperilaku. Sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai sosial adalah tentang anggapan tentang baik dan buruk mengenai suatu hal.

2. Ciri-ciri nilai sosial
  1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat
  2. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir)
  3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
  4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  5. Dapat memengaruhi perkembangan diri seseorang
  6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat
  7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai
3. Macam-Macam Nilai Sosial (Prof.Dr. Notonegoro):
  1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia. Nilai material ini berfungsi sebagai penunjang atau pendukung aktifitas manusia.
  2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas. Nilai vital secara arti adalah nilai yang penting intinya adalah nilai yang berfungsi sebagai kelangsungan aktivitas.
  3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia.

Pengertian Nilai dan Norma Sosial

4. Nilai Sosial Berdasarkan Cirinya
  1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.

          Contoh: Bagi remaja smartphone lebih penting daripada buku catatan. Dalam kasus ini maka smartphone                 merupakan nilai dominan bagi remaja.

  1. Nilai yang mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar.

          Contoh: Rumi menjalankan shalat tepat waktu. Rumi tetap menjalankan shalat tepat waktu walau tidak ada               yang mengabsen dan tidak ada yang menghukumnya ketika ia melewatkannya. Berarti shalat merupakan nilai             yang mendarah daging karena menurut Rumi merupakan nilai yang telah menjadi kebutuhannya demi                         ketenangan jiwanya dan keyakinannya.

B. Norma Sosial

  1. Pengertian norma sosial

        Patokana atau pedoman  perilaku manusia dalam kehidupan di masyarakat. Bisa dikatakan bahwa norma             merupakan aturan atau hukum yang berlaku dalam masyarakat.

        2. Ciri-Ciri Norma Sosial
  • Umumnya tidak tertulis
  • Hasil kesepakatan bersaa
  • Ditaati bersama
  • Pelanggaran norma mendapatkan sanksi
  • Mengalami perubahan
       3. Norma sosial berdasarkan sifatnya
  1. Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat (institusi) yang formal atau resmi. Norma ini biasanya tertulis. Contoh: Tata tertib di sekolah
  2. Norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal. Contoh: adat istiadat.
4. Bentuk Norma Sosial
  1. Norma Agama: berisi tentang peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar karena berasal dari Tuhan. Contoh: Puasa saat bulan Ramadhan.
  2. Norma kesusialaan: peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilakan akhlak. Contoh: pelacuran, perzinaan, korupsi
  3. Norma kesopanan: peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan cara seorang harus bertingkahlaku wajar dalam kehidupan masyarakat. Contoh: tidak meludah disembarang tempat, member dan menerima makanan dengan tangan kanan.
  4. Norma kebiasaan: peraturan yang berisi tentang perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Contoh: membawa oleh-oleh saat bepergian
  5. Norma Hukum: peraturan yang dibuat oleh lembaga tertentu. Contoh: kewajiban membayar pajak.
5. Tingkatan Norma berdasarkan Daya Ikatnya
  1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Contoh: makan tidak mengeluarkan suara
  2. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya Contoh: biasannya laki-laki berambut pendek dan perempuan berambut panjang
  3. Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat. Contoh: melarang membunuh dan melarang menikahi kerabat.
  4. Adat istiadat (custom) Adat istiadat adalah norma yang telah menjadi hukum adat Contoh: tujuh bulanan orang yang sedang hamil usia tujuh bulan.
  5. Hukum (law) aturan yang telah disahkan. Bisa berupa hukum pidana dan perdata. Contoh: hukum pidana dan perdata

Urutan diatas adalah norma dari daya pengikat yang paling lemah menuju kepaling kuat. Dalam soal terkadang ditanyakan tentang urutan ini. Terkadang urutannya dibalik dari yang kuat ke yang lemah.

Demikian Pengertian Nilai dan Norma Sosial silahkan kroscek kedalam nilai dan norma sosial yang berlaku dilingkungan kalian.

Etika Public Speaking yang wajib dikuasai

Etika Public Speaking

Etika Public Speaking sangat penting untuk dipahami agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Sebelum memahami Etika Public Speaking  maka perlu diketahui tentang Public Speaking itu sendiri. Public Speaking merupakan aktifitas komunikasi lisan yang dilakukan secara langsung di depan umum atau di hadapan sekelompok orang.

Semua orang bias berbicara namun untuk berbicara didepan umum membutuhkan keahlian khusus yang tentunya bias dilatih. Bagi sebagianorang berbicara didepan umum itu hal yang biasa namun bagi yang ada yang kesulitan karena merasa malu dan merasa tidak memiliki potensi.

baca juga: Basic Manners atau Tata Krama Dasar

Sebegai generasi muda kemampuan berbicara didepan umum sangat diperlukan untuk melatih kepercayaan diri dan sebagai salah satu wadah untuk menyampaikan informasi yang tentunya mencerminkan kualitas diri.

Berikut ini merupakan Etika Public Speaking yang wajib dikuasai:

Ada 6 hal yang perlu Anda perhatikan.

  1. Niat Yang Baik
    Niatkan bahwa anda akan menyampaikan materi yang baik dan bermanfaat.
  2. Persiapan Yang baik
    persiapkan dengan matang segala sesuatunya. Mulai dari konten yang berbasis data, mental serta penampilan. Berlatihlah terlebih dahulu agar semua berjalan lancar.
  3. Menghormati audience

Saat menyapaikan informasi maka pastikan anda menghargai penonton. Salah satunya adalah dengan                            menatap mata mereka, menggunakan bahasa yang santuk dan tidak menghina.

  1. Jujur
    samapaikan semua materi dengan jujur maka anda akan merasa ringan karena semua yang anda sampaikan sesuai kapasitas anda.
  2. Menggunakan Bahasa dan cara Penyampaian Yang Santun
    Apa yang anda bicarakan didepan umum tidak bias diulang apalagi sekarang ada media social yang akan mengabadikan jejak social anda. Maka dari itu ketika berbica didepan umum pilihlah bahasa yang baik serta penyampaain yang santun.
    Maka, berbicaralah yang santun.
  3. Memilih konten yang tepat

Pilihlah konten yang tepat sesuai acara ataupun peristiwa dimana anda akan berbicara. Konten yang tepat                    dengan tempat yang semestinya akan membuat nilai public speaking anda bernakna.

  1. Hindari Plagiarisme
    Jujur termasuk salah satu cara untuk menghindari plagiarism. Maka ketika anda mengunakan sumber lain, sudah semestinya mencantumkan sumber tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya orang lain. Ketika Anda berbicara dan menggunakan sumber lain, maka cantumkan sumbernya sebagai bentuk apresiasi dan menjaga kredibilitas tulisan.
  2. Menjadi Diri Sendiri

Untuk tampil didepan umum tidak harus sempurna apalagi sampai menjadis eperti orang lain. Yakinlah bahwa anda diciptakan lengkap dengan keunikan anda maka wujudkanlah itu dengan bangga menjadi diri sendiri dan terus gali potensi yang anda miliki.

Penggunaan Gadget yang Benar

Penggunaan Gadget yang Benar

Penggunaan gadget yang benar bagi remaja saat ini masih menjadi permasalahan tersendiri. Gadget merupakan perangkat yang tidak bias dilepaskan dari remaja khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pandemi telah menjadikan gadget  sebagai perangkat utama untuk memenuhi kebutuhan. Proses pembelajaran berlansung sedara daring teknologi dan internet merupakan sarana utama untuk belajar. Namun disamping itu ada dampak negative lainya seperti kecanduan gadget.

Kecanduan gadget adalah hasrat tidak terkendali untuk menggunakan internet dan perangkat elektronik lainnya yang  menghambat kehidupan sehari-hari. Peristiwa nyatayang sering dijumpai adalah  kecanduan internet, penggunaan media sosial yang berlebihan, kecanduan video game, perjudian online,  pornografi, dan penggunaan berlebihan smartphone dan gadget lainnya.

Beberikut ini beberapa latar belakang seseorang mengalami kecanduan gadget:

  1. Gangguan kesehatan mental
  2. Rendahnya harga diri seperti pemalu atau kurang percaya diri sehingga terasing dan melarikan diri pada gadget
  3. Hubungan keluarga dan pertemanan yang buruk.

Setelah memahami latar belakang kecanduan gadget maka selanjutnya ketahui pula dampak psikologis yang ditimbulkan. Berikut beberapa dampak yang terjadi, seperti Depresi, Kesendirian, keterasingan,  Kegelisahan, Agresi, Kurang empati dan anti sosial. Selain dampak psikologis, ada juga dampak untuk fisik berupa,(1) Pola makan yang buruk, sehingga bisa menyebabkan kurang gizi atau obesitas. (2) Pola tidur yang buruk sehingga bisa mengganggu prestasi akademik. (3) Gangguan pertumbuhan.

Bertapa mengerikannya dampak kecanduan gadget yang bias terjadi. Selain merugikan dirisendiri kecanduan gadget juga mnerugikan orang lain seperti:

  1. Cyberbullying merupakan kejahatan yang dilakukan di dunia maya seperti mempermalukan, melecehkan, atau menggertak seseorang,memposting pernyataan tidak benar membuat profil palsu denagn tujuan menyakiti orang laindan lain sebagainya.
  2. Trolling merupakan tindakan sengaja mencoba memulai pertengkaran atau membuat marah orang di internet sehingga menyebabkan keresahan yang cukup besar.

baca juga: Etika Menggunakan Media Sosial

Melihat berbagai dampak yang ditimbulkan maka sebagai generasi muda yang baik hendaklah bijak dalam menggunakan Gadget. Berikut ini beberapa Penggunaan Gadget yang benar:

  1. Membatasi waktu penggunaan Gadget agar terhindar dari kecanduan
  2. Menggunakan gadget sesuai kebutuhan bukan pelarian
  3. Menggunakan gadget dengan menyesuaikan keadaan sekitar
  4. Jika dikelas, menggunakan gadget hanya dengan seijin guru
  5. Menggunakan gadget tanpa mengganggu orang lain
  6. Saling menghargai antar pengguna gadget
  7. Menghargai privasi orang lain.
  8. Berhenti menggunakan gadget saat mendengar atau berbicara dengan orang lain saat tatap muka.

Demikian beberapa point penting tentang Penggunaan Gadget yang Benar maka jadilah pengguna gadget yang bijak, cerdas, kritis dan tetap menghormati keberadaan orang lain serta bias menempatkan diri dimanapun berada. Sermoga bermanfaat.

Etika Menggunakan Media Sosial

Etika menggunakan media sosial harus dimiliki oleh semua pengguna media sosial.Media sosial merupakan platform yang penting untuk masyarakat modern melakukan komunikasi. Media sosial digunakan setiap orang untuk bersosialisasi atau mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Media sosial yang sering digunakan adalah seperti facebook, instagram, twitter, youtube, whatsaap, dan lain sebagainya, Media sosial ini dilepaskan dari kehidupan masyarakat modern.

Etika menggunakan media sosial yang tidak digunakan pada akhirnya menciptakan masalah sosial baru. Permasalahan yang sering muncul adalah adanya istilah “netizen maha benar”yang sering memberikan komentar profokatif dan cenderung menyerang membuat berbagai informasi yang tidak benar menjadi viral. Maka mari menciptakan iklim bermedia sosial yang baik demi terciptanya keharmonisan masyarakat.

Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk memahami etika dalam menggunakan media sosial. Hal ini ditujukan agar keharmonisan kehidupan bermasyarakat tetap terjaga. Berikut ini beberapa etika yang harus dimiliki ketika menggunakan media Sosial.

  1. Menggunakan Komunikasi yang Baik

Media sosial merupakan sarana mencari dan membagikan informasi. Oleh sebab itu penggunaan komunikasi yang baik merupakan syarat wajib bagi pengguna media sosial, Pemilihan bahasa yang baik dan tepat menjadikan informasi mudah untuk diterima masyarakat umum. Selain itu juga akan memberikan stimuliyang baik kepada pengguna lain untuk melakukan komentar yang baik juga.

  1. Tidak menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA

Pemilihan konten untuk di unggah kemedia sosial merupakan point penting yang harus dipertimbangkan. Pastikan memberikan konten yang baik, bermanfaat dan mengedukasi. Ingat nasehat,bahwa ketika melakukan kebaikan maka yang kita terima adalah kebaikan itu sendiri dan sebalikknya, ketika memberikan keburukan maka keburukan itu sendiri yang akan kita terima.

  1. Menginformasikan berita yang benar

Teknologi menjadikan persebaran informasi sangat cepat. Jadilah penggunak media sosial yang cerdas yang mampu menyaring informasi. Cek dan krosscek kebenaran informasiyang anda terima sebelum menyebarkannya.

  1. Berita yang Diinformasikan adalah Benar

Kebeneran atau kepastian dari sebuah berita adalah hal utama yang perlu ditekankan. Bagi pengguna jejaring sosial, kita harus cerdas untuk menyaring beragam informasi yang disajikan. Apakah berita tersebut pasti? Sumber beritanya jelas ? hal ini menghindari kita mengkonsumsi informasi yang hoax. Sedangkan bagi pemberi berita, juga dituntut cerdas memberikan berita, memastikan isian benar berdasarkan hasil dari pengecekan.

  1. Menghargai hasil Karya Orang Lain

Media sosial merupakan ajang terbuka untuk unjuk hasil karya seperti foto, video, tulisan,quotes dan lain sebagainya. Apapun hasilnya baikitu sesuai ataupuntidak sesuai dengan selera anda maka sebaiknya tetap dihargai. Dengan menghargai karya orang lain maka anda sedang menunjukkan siapadiri anda yang berharga. Jika suka berikan like dan jika tidak maka sebaikknya abaikan saja.

  1. Membatasi informasi pribadi

Media sosial adalah ajang untuk mengekplore potensidiri. Pun demikian sebaiknya penyebaran informasi diri tetap dikontrol. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko penyalahgunaan informasi pribadi untuk hal-hal yang tidak baik.

Smart dalam media sosial adalah salah satu cara menerapkan Basic Manners atau Tata Krama Dasar dalam kerhidupan sosial.

Memahami Basic Manners atau Tata Krama Dasar

Basic Manners atau Tata Krama Dasar

Basic Manners atau Tata Krama Dasar adalah sikap yang harus dimiliki setiap orang agar menjadi pribadi yang lebih baik dalam berkehidupan sosial.  Pada dasarnya basic manner merupakan konten pendidikan dalam keluarga. Namun seiring dengan perkembangan jaman yang menggeser peran orang tua semakin minim dalam pendidikan, karena banyak orang tua karier yang mempercayakan pendidikan anaknya kepada lembaga sejak dini. Maka Basic Manners atau Tata Krama Dasar sedikit miss dalam kehidupan sosial.

Pada dasarnya ada dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dilakukan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Komunikasi non-verbal dilakukan menggunakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, geleng kepala, ekpresi wajah, dan lain sebagainya. Maka demi tercapainya komunikasi yang efektif serta memenuhi kriteria basic manner dua jenis komunikasi ini harus dikolaborasikan dan tidak terpisahkan.

Sebagai generasi muda Indonesia yang memiliki potensi luar biasa untuk kemajuan bangsa maka Basic Manners atau Tata Krama Dasar merupakan karakter yang harus dimiliki agar tidak tergerus oleh kemajuan teknologi. Soft skill harus menjadi prioritas untuk menjaga agar eksistensi manusia tertap terjaga.

Ayo Praktekkan Basic Manners atau Tata Krama Dasar untuk menunjukkan bahwa anda adalah putra putri SMADA yang bertata karma baik!

  1. Tersenyumlah dan menganggukan kepala dengan santun saat bertemu dengan semua warga sekolah
  2. Sapa dan salam baik dengan Assalamualaikum.wr.wb bagi muslim dan selamat pagi, siang,sore atau malam ketika bertemu dengan warga sekolah
  3. Salim atau mencium tangan ketika bertemu guru dan Tenaga pendidik
  4. Ucapkan Terima Kasih kepada orang yang melakukan kebaikan kepada anda
  5. Ucapkan tolong ketika meminta bantuan kepada orang lain
  6. Ucapkan Maaf ketika membuat kesalahan (Meminta maaf dahulu bukan berarti lemah, namun hal tersebut adalah sebuah bentuk kesadaran diri atas tanggung jawab kepribadian yang baik).
  7. Ucapkan permisi ketika mau bertanya,memohon ijin atau lewat didepan orang
  8. Menggunakan tutur bahasa yang sopan dan santun
  9. Menatap mata saat berbicara dengan orang lain
  10. Menerima dan memberi menggunakan tangan kanan
  11. Duduk ketika makan dan minum
  12. Memakai pakaian yang sopan di tempat umum
  13. Membuang sampah pada tempatnya
  14. Tambahkan beberapa tata karma yang menurut anda baik………

Kesuksesan dimulai dari kepiawaian membawa diri. Maka raih keberkahan ilmu dengan santun kepada guru dan menjadi pribadi yang menyenangkan serta memberikan manfaat untuk banyak orang. Semoga bermanfaat dan selamat menjadi generasi muda yang hebat dan berakhlak mulia.

PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL

PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL

A. Pengertian Hubungan Sosial

Pengertian hubungan sosial bisa kita mulai dengan melihat kedalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya laboratorium terbaik sosiologi adalah kehidupan nyata masyarakat.

Pengertian hubungan sosial

Pengertian hubungan Sosial dari beberapa tokoh:

  1. Homans
    Suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individulain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh yang menjadi pasangannya.
  2.  Soerjono Soekanto
    Proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
  3. Gilin
    Hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok.
  4. Broom dan Selznic
    Proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindak balasan) sesuai dengan tindakan orang lain
  5. Macionis
    Proses bertindak dan membalas tindakan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan orang lain.
  6. Kimball Young dan Raymond W. Mack
    Hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

berdasarkan bebrapa pengertian hubungan sosial diatas maka selanjutnya perlu diketahui tentang ciri-ciri serta bentuk hubungan sosial.

B. Ciri-Ciri Hubungan Sosial

    1. Adanya Komunikasi
    2. Pelaku lebih dari 2 orang
    3. Ada Dimensi waktu
    4. Tujuan yang ingin dicapai

C. Syarat Hubungan Sosial

Setelah pengertian hubungan sosial beserta ciri telah dipahami maka selanjurnya ponit penting terjadinya Hubungan sosial adalah terpenuhinya syarat hubungan sosial. Menurut Soerjono Soekanto, Interaksi sosial dapat terjadi melalui dua syarat yaitu,

  1.  Kontak Sosial

Kontak sosial secara etimologi berasal dari bahasa Latin cum atau con yang berarti bersama sama dan tangere berarti menyentuh. Sehingga kontak dapat diartikan sebagai bersama sama saling menyentuhSentuhan yang dimaksud tidak harus berupa sentuhan fisik melaikan saling memberi stimuli dan respon. seperti, membaca surat, email, bertanding, bertengkar, berbicara berhadapan, berbicara melalui alat bantu seperti telepon dan lainnya, berpidato di depan banyak orang dan banyak lagi. Sehingga, pengertian kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki arti atau makna bagi si pelaku dan si penerima membalas aksi tersebut dengan reaksi.

Macam Macam Kontak Sosial

  • Primer: kontak dilakukan secara langsung
  • Langsung: bertatap muka secara langsung (Face to Face). Contohnya, bertemu langsung
  • Tidak langsung: bertatap muka secara langsung namun ada perantara. Bentuk kedua ini terjadi Karena kemajuan teknologi. Contohnya, Face to face melalui media seperti LINE, Skype, Vcall dll
  • Sekunder: kontak dilakukan melalui perantara (tidak face to face)
  • langsung: tepon suara
  • Tidak Langsung: chat, surat dll. Ada penundaan penyampaian pesan.

      2. Komunikasi

Komunikasi berasal bahasa Latin Communicare yang merupakan proses penyampaian dan peneriamaan pesan dalam komunikasi harus terpenuhi beberapa syaratnya yaitu,

  1. Komunikator/Pengirim (sender)pengertian hubungan sosial
  2. Komunikan / pengirim (receiver)
  3. Pesan (Message)
  4. Umpan balik/respon (feedback)

D. Faktor Pendorong Hubungan Sosial

  1. Imitasi

Suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Contohnya meniru gaya bicara, meniru gaya pakaian, gaya rambut dll. Yang ditiru hanya sebagian.

  1. Identifikas

kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Bahkan sampai operasi plasstik untuk menjadi sama dengan idola mereka.

  1. Simpati

Perasaan tertarik dengan orang lain untuk mengerti dan memahami perasaan orang lain.

  1. Empati

Perasaan yang lebih dalam dari simpati  sehingga seolah-olah merasakan apa yang orang lain rasakan.

  1. Motivasi

Pemberian pengaruh namun yang diberi pengaruh tetap mengedepankan sikap kritis,rasional dan tanggung jawab.

  1. Sugesti

cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.

E. Bentuk Hubungan Sosial

  1. Asosiatif

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif mengarah pada integrasi (persatuan) sehingga bersifat positif. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial Asosiatif,

 

 

 

  1. Cooperation (Kerja Sama)
    1. Kooptasi : Kerjasama terjadi ketika terjadi perubahan pemimpin
    2. Joint venture: Kerjasama dalam proyek pembangunan tertentu atau kerja sama antar Negara.
    3. Bargaining ”tawar menawar”: Kerjasama dalam bidang perdagangan
    4. Koalisi: Kerjasama antar dua kelompok organisasi. Biasanya terjadi pada kerjasama antar partai politik.
  2. Accomodation (usaha mengatasi permasalahan)
    1. Koersi : Penyelesaian dengan menggunakan paksaan atau kekerasan.
    2. Kompromi: Mengurangi tuntutan
    3. Arbitrase: Melalui pihak ketiga yang bersifat mengikat dan memutuskan.
    4. Mediasi: Untuk mengingat dan membedakan dengan Arbitrase maka ingat bahwa mediasi berarti median (penengah) sehingga mediasi berarti penyelesaian masalah melalui pihak ketiga yang berperan sebagai penengah atau penesehat sebagai bahan pertimbangan.
    5. Konsiliasi: Dengan musyawarah atau dialog.
    6. Toleransi: Saling menghargai untuk menghindari perselisihan
    7. Stalemate: Seimbang, jadi penyelesaian masalah atau konflik ini berakhir karena kekeuatan pihak yang bertikai Seimbangan.
    8. Adjudikasi: Melalui pengadilan atau lembaga hukum.
    9. Segregasi: Memisahkan diri dan saling menghindar.
    10. Eliminasi: Salah satu mengundurkan diri.
    11. Gencatan senjata: Penangguhan permusuhan atau peperangan dalam waktu tertentu.
  3. Aculturation: Percampuran dua kebudayaan sehingga menghasilkan budaya baru namun tidak menghilangkan budaya lama atau asli. Contoh: Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan kebudayaan Islam sehingga menghasilkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
  4. Asimilation: Percampuran dua kebudayaan sehingga menghasilkan budaya baru namun budaya lama atau aslinya hilang.
2. Disosiatif

Bentuk Interaksi Sosial disosiatif mengarah pada disintegrasi (perpecahan)sehingga bersifat negatif. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial disosiatif.

 

 

 

  1. Competition (persaingan): berlomba untuk mencapai kemenangan
  2. Contravention (kontravensi): sikap menantang secara tersembunyi
  • Kontravensi umum: penolakan, keengganan, protes, dan mengancam
  • Kontravensi sederhana: penyangkalan
  • Kontravensi intensif: penghasutan dan penyebaran desas-desus
  • Kontravensi rahasia: pengianatan
  • Kontravensi taktis: provokasi dan intimidasi

    3. Conflict: Secara arti saling memukul (configere). Menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya.

Demikian rangkaian pengertian hubungan sosial maka selanjutnya silahkan bercermin pada lingkungan sekitar kalian untuk menguci teori yang telah kalian baca.

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sejarah perkembangan Sosiologi dapat dikelompokkan kedalam empat bagian. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat. Namun sebelum sampai pada titik dimana perkembagan masyarakat dapat dijelaskan secara ilmiah maka berikut ini runtutan perkembangan sosiologi.

  1. Sejarah Perkembangan Sosiologi awal

Pada perkembangan awal ini dimulai dari para pemkir Yunani Kuno seperti Sokrates Plato dan Aristoteles yang beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Perkembangan dan kemunduran masyarakat terjadi tanpa ada yang mampu mencegahnya.

Pandangan ini berlanjut pada abat pertengahan yang dipeopori oleh Ibnu Sina. Masyarakat dipandang sebagai bagian dari kehendak Ilahi. Perubahan hanya dipandang sebagai bentuk dari takdir. Seiring perkembangan jaman penjelasan seperti ini belum mampu memuaskan pertanyaan-pertanyaan ktitis tentang perubahan dalam masyarakat.

  1. Sejarah Perkembangan Sosiologi Abad pencerahan

Abad pencerahan ini merupakan rintissan kelahiran sosiologi. Pada abad XVII telah banyak ditemukan berbagai ilmu pengetahuan. Hal ini berdammpak pada pandangan mengenai perubahan dalam masyarakat yang harus dapat dijelaskan secara ilmiah. Artinya penjelasan harus bersifat rasional. Sejumlah pemikir seperti Francis Bacon dari Inggris, Rene Descartes dari Prancis dan Wilhel Leibnitz dari Jerman menekankan pada penjelasan tentang perubahan masyarakat harus bersifat ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah.

  1. Sejarah Perkembangan Sosiologi Abad revolusi

Perubahan abat pencerahan mampu membawa perubahan revolusioner sepanjang abat XVIII Masehi. Perubahan revolusioner ini karena perubahan pada tatanan sosial lama berganti menjadi tatanan sosial yang baru. Pada masa ini juga terjadi Revolusi sosial seperti Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan revolusi Prancis yang sangat berpengaruh terhadap dunia.

Revolusi tersebut menyebabkan berbagai perubahan dan gejolak dalam masyarakat. Gejolak itu  seperti, peperangan, pemberontakan dan kerusuhan yang berdampak pada kemiskinan dan kekacauan. Berdasarkan hal ini maka para ilmuan berusaha mencari cara menganalisis perubahan secara rasional dan ilmiah sehingga dapat diketahui sebab dan akibatnya. Pada dasarnya tujuannya adalah dapat mengatisipasi dan menghindari bencana yang ditimbulkan akibat perubahan.

  1. Kelahiran Sosiologi

Perubahan dalam masyarakat yang harus dijelaskan dengan menggunakan metode ilmiah tidaklah cukup memuaskan. Para ilmuan menyadari perlunya secara khusus mempelajari perubahan sosial. Kesadaran inilah yang melahirkan ilmu baru yaitu sosiologi.

Secara umum kelahiran sosiologi menurut L. Laeyendecker didasarkan pada perubahan yang dialami oleh Eropa Barat pada abad pertengahan. Perubahan itu diidentifikasikan sebagai berikut: (1) tumbuhnya kapitalisme pada abad ke-15, (2) perubahan sosial dan politik, (3) revormasi Martin Luther, (4) meningkatnya individualism, (5) lahirnya ilmu pengetahuan modern, (6) revolusi industri dan Prancis. Perubahan itu merupakan “ancaman terhadap tatanan sosial” (threats to the taken for granted world).

Baca Juga: Pengertian Sosiologi

Tokoh Perintis Sosiologi

A. Auguste Comte (1798-1857)

Auguste Comte diakui sebagai “Bapak” sosiologi yang merupakan ahli filsafat Prancis. Comte dijuluki sebagai bapak sosiologi karena jasanya dalam memberi nama Sosiologi. Sosiologi  dari ciptaan Comte merupakan gabungan  dari  bahasa  Latin  socius yang  artinya  kawan  dan  logos yang artinya ilmu pengetahuan. Nama awal yang diciptakan Comte adalah Social Physics namun dengan berbagai pertimbangan yang ternyata nama tersebut sama dengan istilah yang dibuat oleh Saint Simon.

Sejarah Perkembangan awal yang memicu perkembangan sosologi lebih lanjut tertuang dalam buku karya Comte “Course de Philosophie Positive”. Buku ini membahas tentang hukum tiga tahap perkembangan manusia secara pola pokirnya. Yaitu,

  1. Teologis: pada tahap ini manusia berfikir bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini mengacu pada suatu hal yang bersifatContoh: Bencana banjir dalam tahap ini dimaknai sebagai sebuah peristiwa takdir yang memang harus terjadi dengan sendirinya akibat takdir.
  2. Metafisik: (just easy to remember that M: median) jadi tahapan ini adalah tengah-tengah atau transisi antara Teologis dan tahap selanjutya. Pada tahap ini manusia mulai meragukan apakah semua kejadian atas dasar kodrati namun penjelasan lebih lanjut belum mammpu ditemuakan. Berdasarkan contoh tahap pertama maka manusia tidak lagi percaya sepenuhnya bahwa banjir itu disebabkan oleh takdir.
  3. Positif: pada tahap ini manusia mengaitkan semua gejala alam maupun sosial secara ilmiah. Berdasarkan contoh banjir, pada tahap ini manusia telah mempu menjelaskan factor penyebab banjir seccara ilmiah, yaitu penebangan hutan secara liar, membuang sampah sembarangan dan lain-lain.

Point penting dari hokum tiga tahap ini bahwa Comte menekankan pada metode positif dalam mengkaji perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Yaitu metode yang menekankan pada fakta serta kecermatan dan ketelitian dalam memahaminya.

B. Karl Mark (1818-1883)

Karl Mark berasal dari Jerman yang menganggap dirinya sebagai seorang ahli filsafat. Sumbangan penting Karl Mar dalam perkembangan sosiologi adalah teorinya tentang kelas sosial. Menurut Mark sejarah perkembangan manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Pembagian kerja dalam system kapitalisme menumbuhkan dua kelas yaitu kelas borjuis (bourgeoisie yang berarti majikan) yang menguasai alat produksi dan menguasai kaum yang tidak memiliki alat produksi. Kaum itu adalah kelas proletar (buruh).

Menurut Mark suatu saat kaum proletar akan menyadari keberadaannya yeng senantiasa di ekploitasi oleh kaum borjuis sehingga akan memberontak. Pemberontakan ini dinamakan perjuangan kelas untuk mengalahkan kaum borjuis. Mark meramalkan bahwa kaum proletar akan mendirikan  masyarakat tanpa kelas. Perjuangan kelas sekarang  ini dapat dilihat adanya demontrasi yang dilakukan buruh menuntut kenaikan upah dan protes terhadap berbagai kebijakan yang dibuat olah kaum borjuis.

C. Emile Durkheim (1858-1917)

Emile Durkheim merupakan ilmuan yang berjasa dalam mengembangkan Sosiologi secara lebih spesifik. Dalam buku Rule of Sociological method, menurut Durkheim yang harus dipelajari oleh sosiologi adalah fakta sosial. Fakta sosial disini merupakan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang mengendalaikan individu tersebut. Manusia hidup dalam masyarakat ini telah dikendalikan oleh fakta sosial. Misalnya hukum, moral, kepercayaan, adat istiadat, tata cara berpakaian dan apabila individu dalam masyarakat melanggarnya maka akan mendapatkan sanksi.

D. Max Weber (1864-1920)

Sumbangan Weber dalam perkembangan sosiologi menekankan pada kajian sosiologi yaitu tindakan sosial. Bahwa masyarakat hidup bersama dengan melakukan tindakan sosial yang saling mempengaruhi.

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Tindakan sosial menurut Max Weber dibagi menjadi 4 jenis:

  1. Tindakan Rasional Instrumental

Tindakan jenis ini didasari pada akal atau pertimbangan rasional, sehingga tujuan dan cara yang dilakukan jelas. Contohnya seseorang belanja di market place untuk efisiensi waktu dan uang.

  1. Tindakan Berorientasi Nilai

Tindakan sosial ini didasarkan atas  nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Seperti etika kesopanan, estetika, dan agama. Contohnya, seorang anak perempuan berpakaian santun dan tertutup ketika menghadiri acara karang taruna. (tindakan ini didasari oleh oleh nilai agama dan kesopanan).

3. Tindakan Afektif

Tindakan sosial atas dasar perasaan emosi. Contohnya, seorang siswa yang menangis karenapatah hati.

4. Tindakan Tradisional

Tindakan sosial yang didasarkan atas kebiasaan. Contoh: acara Tedak sinten acara tradisional ketika seorang anak balita mencapai usia tujuh bulan. Sejarah Perkembangan Sosiologi

PENGERTIAN SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

A. Pengertian Sosiologi dari Beberapa Tokoh

Pengertian sosiologi Sebagai Ilmu merupakan pokok bahasan penting yang harus dipahami dengan baik untuk dapat memeahi sosiologi secara keseluruhan. Saat mendengar tentang pengertian sosiologi dari beberapa tokoh, tentu saja yang tergambar adalah penjelasan panjang dan sangat sulit dihafalkan. Sosiologi hadir bukan untuk dihafal namun untuk dipahami.

Pengertian Sosiologi  secara kata berasal  dari  bahasa  Latin  socius yang  artinya  kawan  dan  logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Namun teman yang dimaksud disini adalah masyarakat beserta seluruh produknya yang dihasilkan dari interaksi sosial. Nah berikut ini adalah pengertian sosiologi dari beberapa tokoh.

Pengertian Sosiologi

Pengertian Sosiologi menurut para ahli sosiolog:

  1. Auguste Comte

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama denan sesamanya. Atau secara simple adalah ilmu yang mempelajari masyarakat

  1. Emile Durkheim

Sosiologi adalah merupakan ilmu yang mempelajari tentang fakta sosial.

  1. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial

  1. Goerge Simmel

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan soaial atau interaksi sesama manusia.

  1. Herbert Spencer

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan dan proses di kehidupan sosial sebagai suatu sistem atau keseluruhan.

  1. Pitirim Sorokin

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:

a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral)

b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial. Contohnya hubungan antara keadaan geografis dan biologis.

      7. Paul B. Horton

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari  kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

  1. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu  yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

  1. Soejono Soekanto

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

  1. William Kornblum

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

B. Pengertian Sosiologi: Ciri dan Hakikat Sosiologi

  1. Empiris, artinya pengetahuan dalam sosiologi didasarkan pada observasi terhadap kenyataan / faktaPENGERTIAN SOSIOLOGI dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif atau menduga- duga
  2. Teoritis, artinya pengetahuan yang selalu berusaha menyusun abtraksi tentang sebab akibat fakta sehingga menjadi teori.
  3. Kumulatif, artinya teori dalam sosiologi disusun atas dasar teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, menguji, serta memperkuat teori yang lain.
  4. Nonetis, artinya pembahahasan dalam sosiologi tidak mempermasalahkan baik dan buruknya fakta. 
       Hakikat Sosiologi
  1. Sosiologi adalah ilmu sosial yang mepelajari hubungan gelaja-gejala kemasyarakatan.
  2. Sosiologi digolongkan kedalam ilmu pengetahuan murni (pure science)
  3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abtrak karena fokusnya pada bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat.
  4. Sosiologi adalah ilmu yang umum.

C. Pengertian Sosiologi: Objek Studi Sosiologi

  1. Fakta sosial (Emile Durkheim): cara berfikir, bertindak, dan berperasaan yang berada diluar individu yang bersifat memaksa.
  2. Tindakan sosial (Max Weber): tindakan manusia yang mempertimbangkan keberadaan orang lain.
  3. Imajinasi sosial (C. Wright Mills): memahami apa yang terjadi di masyarakat
  4. Realitas sosial (Peter L. Berger): pengungkapan realitas sosial yang terjadi di masyarakat.
  5. Hubungan antar manusia (Joseph S. Roucek dan Roland R.Warren): hubungan antar manusia dan kelompok.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Sosiologi

D. Perspektif Sosiologi

Perspektif atau paradigma adalah cara pandang atau memahami gejala tertentu mmenurut keyakinan kita.

  1. Evolusionis

Memusatkan perhatian pada perubahan dan perkembangan dalam masyarakat.

  1. Interaksionis

Dari kata perspektif ini maka interaksionis menekankan pada interaksi antar individu, kelompok dengan menggunakan symbol berupa lisan atau tulisan

  1. Fungsionalis

Masyarakat dipandang sebagai sebuah jaringan yang saling bekerja sama secara terrganisasi. Intinya semua bagian dalam masyarakat memiliki fungsi dan saling ketergantungan antar bagian tersebut.

  1. Konflik

Masyarakat dipandang selalu mengalamami konflik. Konflik itu terjadi anatar kelas dalam masyarakat.

E. Fungsi Sosiologi

Sebelum berbicara tentang fungsi maka terlebih dahulu harus dipahami bahwa sosiologi tidak member solusi dari sebuah permasalahan namun hanya sekedar member data sebagai pertimbangan penyelesaian masalah. Berikut ini merupakan fungsi sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat,

  1. Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial

Dalam perencanaan sosiologi meracang perencanaan masa depan masyarakat dengan mempertimbangkan segala kondisi yang factual serta perkembangan masyarakat.

  1. Fungsi Sosiologi dalam Penelitian Sosial

Penelitian sosial disini focus pada pemberian data tentang masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusann dalam memnyelesaikan masalah.

  1. Fungsi Sosiologi dalam Pengambilan Kebijakan

Sebelum kebijakan dibuat maka perlu adanya peneliatian dalam rangka mengkaji kebijakan yang akan diterapkan apakah sesuai dengan kebutuhan masyarkat atau tidak.