Perpustakaan Keliling bikin mudah para pengemar membaca

Perpustakaan Keliling bikin mudah

Perpustakaan Keliling bikin mudah para pecinta literasi mengupdate informasi. Tidak sedikit orang yang gemar membaca, entah itu buku fiksi atau non fiksi atau ensiklopedia sekalipun. Dari usia kecil sampai kakek nenek pasti masih kita temui orang yang gemar membaca. Ada yang membaca karena hobby ataupun ada yang membaca karena kebutuhan. Selera membaca seseorang berbeda-beda, ada yang suka membaca koran, majalah, buku, bahkan membaca chatingan di Handphone. Kalian suka membaca yang mana ini?? Pasti kalian suka membaca buku kan?? Entah itu buku novel, buku komik, buku biografi, buku sejarah, buku pelajaran atau buku al-qur’an. Kalau untuk anak remaja mungkin lebih suka buku novel ya. Tapi juga nggak jarang sih anak remaja yang nongkrong di perpustakaan untuk membaca buku mata pelajaran yang dia sukai. Jelas yang terakhir ini merupakan tipe-tipe anak rajin.

            Di zaman yang serba modern ini, kita bisa dengan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Termasuk bila kita ingin membaca buku. Kita bisa dengan mudah untuk mendapatkan buku yang ingin kita baca. Kita bisa beli buku di mall, toko buku, bahkan di pasar juga menjual buku yang tidak terpakai dan masih berguna serta masih bagus. Jangan gengsi guys, justru buku yang di pasar itu lebih murah harganya dibandingkan yang ada di toko buku dan yang pastiya tidak menguras kantong kita. Selagi masih bisa digunakan, apa salahnya kita beli iya kan??. Tapi masalahnya kalau kita enggak punya uang alias bokek. Tenang aja, kita tetap bisa membaca buku tanpa harus membelinya. Kita bisa berjalan atau naik kendaraan dan pergi ke tempat yang namanya perpustakaan. Di sana akan tersedia berbagai macam buku dengan judul-judulnya yang menarik. Kita bisa membaca buku di sana sepuasnya dan itu gratis. Tak hanya itu di perpustakaan akan lebih tenang, jadi jika kita ingin ketenangan, pergi saja ke perpustakaan. Kalau kalian belum selesai membaca di perpustakaan dan masih ingin tahu kelanjutannya,  Jangan galau dulu, kita bisa kok meminjam buku dari perpustakaan dan membawa pulang.

            Perpusnas atau perpustakaan nasional, kini memberikan kemudahan bagi para kutu buku sekaligus berupaya meningkatkan minat baca orang, baik ibu-ibu, bapak-bapak, maupun generasi emas Indonesia. Salah satunya adalah perpustakaan keliling. Melalui mobil perpustakan ini minat baca masyarakat Indonesia akan meningkat. Bahkan mobil perpustakaan keliling ini tak hanya ada di kota saja, tetapi juga di desa. Salah satunya di Tulung Agung, yang secara simbolis perpusnas yang diwakli oleh sekretaris utama perpusnas Dedi Junaidi menyerahkan mobil perpustakaan keliling untuk daerah setempat. “ratusan judl buku dan buku digital siap menjangkau seluruh pelosok di kota Marmer tersebut” dikutip dari SindoNews.com

            Jadi Perpustakaan Keliling bikin mudah sekarang merubah mindset. Perpustakaan Nasional bukan menunggu tetapi mendatangi masyarakat desa dengan mobil keliling ini. Program ini yaitu mobil perpustakaan ke desa-desa dilengkapi dengan teknologi internet.”ujar Dedi Junaidi. Nah, Dengan adanya perpustakaan keliling ini, kita tidak perlu pergi ke perpustakaan dan adik-adik kita dapat meningkatkan minat baca mereka. Untuk anggaran tahun 2017 perpusnas menyiapkan lebih dari 100 mobil dengan nilai Rp 300 juta tiap unitnya yang dilengkapi genset dan multimedia untuk menjangkau desa-desa pelosok di seluruh Indonesia. Jadi, tunggu kedatangan perpustakaan keliling di daerahmu yaa.. dan serbu buku-bukunya.. kita budayakan membaca pada diri kita, orang terdekat kita, masyarakat disekitar kita, dan warga Negara Indonesia. Jangan anggap buku musuhmu anggaplah buku sebagai kekasihmu karena buku adalah gudang ilmu.

SBMPTN, Tes Mandiri dihapus

SBMPTN dan Tes Mandiri dihapus? tentu kabar ini memberikan dampak yang beragam. Selama ini kita tahu bahwa untuk memasuki Perguruan Tinggi Negri atau PTN terdapat 3 jalur, yaitu SNMPTN ( Seleksi Nasional Memasuki Perguruan Tinggi Negeri ), SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan Jalur tes atau mandiri. Kalian tentu tahu bahwa SNMPTN merupakan jalur yang menggunakan Nilai Raport Semester 1 sampai 5 SMA. Sedangkan SBMPTN merupakan jalur dengan melakukan tes tulis.

SBMPTN pun dulu hanya menggunakan kertas atau LJK dN sekarang sudah mengunakan komputer atau CBT. Terbukti semakin tahun teknologi semakin canggih dan sistem pendidikan di indonesia juga berubah. Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan yang lain untuk menuju lebih baik.

SBMPTN dan Tes Mandiri akan dihapus? Apakah kalian setuju dengan keputusan ini??. Dikutip dari www.jpnn.com bahwa Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penghapusan SBMPTN dan seleksi mandiri karena banyak merugikan siswa.Terlebih, sistem tesnya kebanyakan tertulis sehingga hasilnya bisa dimanipulasi. Itu sebabnya akan digantikan dengan test center.

Dilansir dari situs VIVA.CO.ID, pemerintah sedang merancang sistem seleksi baru yang disebut Pusat Layanan Tes atau Test Center.Mereka menilai hal ini bisa menjangkau lebih banyak siswa dari berbagai daerah.”Harapannya saya begitu (tahun depan tidak ada SBMPTN). Hanya SNMPTN. Yang melalui test center harapan saya orang tidak bergantung pada saat sekarang selesai sekolah. Begitu masuk kelas tiga bisa lakukan seleksi, karena banyak anak pintar Indonesia dijaring di luar negeri. Bulan Desember sudah diterima di kampus sana,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir.

baca juga: Siap 100 % UNBK

Kelebihan dari test center ini adalah siswa siswi kelas 3 SMA bisa langsung mengikuti sesuai jadwal, kapan saja, dimana saja karena pelaksanaanya dilaksanakan sepanjang tahun. Tentu hal ini akan meningkatkan bakat dan minat masing-masing dari siswa. Selain itu, diharapkan dengan dihapuskannya SBMPTN dan tes mandiri masuk PTN akan membuat semua anak indonesia yang berprestasi bisa kuliah dan tercetak menjadi lulusan yang baik yang berguna bagi bangsa Indonesia kedepannya. Dengan adanya test center ini juga dapat menghindari kebocoran soal dan ketidak adilan. Pusat Layanan Tes ini merupakan salah satu terobosan baru yang akam menitikberatkan pada penggalian potensi akademik calon mahasiswa. “Selama ini kan model SBMPTN selalu ujian tulis, dan sangat tinggi risiko kebocoran soal, dan mata uji yang diujikan belum tentu pas,” kata Nasir, di Jakarta.

Test Center ini juga memungkinkan siswa untuk berkali kali mengikuti tes. Jika tidak lolos bisa mengikutinya lagi dan berlangsung selama berkali kali. Jika siswa SMA pada semester 5 sudah yakin bahwa dia pantas untuk masuk PTN bisa langsung mengikuti test center ini. test centerakan mirip seperti tes TOEFL atau tes bahasa lainnya yang dibuka sepanjang tahun. Oleh karena itu, mulai sekarang Yuk kita sedikit demi sedikit untuk mengikuti test center ini dan menjadi generasi penerus indonesia yang hebat. Kita juga harus siap berkompetisi dengan sportif dan selalu mencoba tanpa kenal lelah. Maka dari itu SBMPTN dan Tes Mandiri dihapus bukanlah kabar yang perlu dirisaukan.

Siap 100 % UNBK

Siap 100 % UNBK akan menjadi pilihan bagi anda. Semakin bertambahnya tahun tentu teknologi makin berkembang. Bahkan, sekarang teknologi juga berkembang dalam bidang pendidikan. Dalam hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya Ujian Nasional berbasis komputer, padahal dulu masih menggunakan kertas dan pensil atau yang sering disebut berbasis pensil. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem baru yang telah diuji coba lewat instruksi pemerintah sejak dua tahun belakangan.

Dikutip dari Tirto.id  bahwa “Tahun depan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendi menargetkan seluruh siswa SMA dan SMK di Indonesia akan memakai sistem tersebut. Untuk jenjang SMA, SMK dan sederajat seluruhnya harus sudah siap dengan penerapan UNBK. Sedangkan untuk jenjang SMP, MTs dan sederajat ditargetkan 80 persen sudah menerapkan UNBK,” kata Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2017) kepada Antara.

Pelaksanaan UNBK tentulah harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Jadi, untuk sekolah yang komputernya belum memadai maka akan dibantu oleh pihak pemerintah. Nah, UNBK ini dilakukan tidak serta merta dilakukan agar modern, namun UNBK ini dapat meminimalisir kebocoran jawaban dan akan dapat digunakan untuk mengukur kepandaian siswa. Namun, UNBK juga tidak murni untukk mengukur kepandaian, faktor Bejo juga bisa membantu dalam hasil UNBK seperti pepatah ” Wong pinter kalah karo wong bejo”.

Pelaksanaan Ujian berbasis komputer tentu tidak bisa dilakukan secara dadakan. Perlu proses yang panjang agar dapat maksimal. Tahun 2018 SMA sederajat sudah siap 100% untuk pelaksanaan UNBK. Sedangkan untuk SMP sederjat sudah 80%. Hal ini membuktikan bahwa indonesia sudah lebih maju dari sebelumnya. Pendidikan pun semakin maju. Kita harus bangga dengan kemajuan Indonesia ini.

Baca juga: SBMPTN, Tes Mandiri dihapus

Siap 100 % UNBK merupakan mental yang harus benar-benar dipertimbangkan. Bagi sekolah yang tahun sebelumnya sudah melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer maka tahun ini akan menjadi momen yang tidak terlalu menakutkan. Namun,untuk sekolah yang belum pernah mengadakan UNBK maka ini adalah sesuatu yang merepotkan dan membingungkan. Bukan hanya untuk pihak sekolahnya saja, bagi murid pun juga demikian. Banyak siswa yang masih kosong akan pengetahuannya untuk bidang IT. Banyak siswa yang gagap teknologi. Jangan bingung dulu, dan jangan khawatir. Tidak ada masalah yang datang tanpa adanya penyelesaian. Buat siswa-siswi yang masih kurang pengetahuannya akan teknologi bisa belajar mulai dari sekarang. hal ini akan menjadi upaya pihak sekolah agar siswa dapat mengikuti UNBK dengan lancar. Selain itu, siswa pun harus semangat belajar agar tidak mengecewakan sekolah, bapak ibu guru dan kedua orang tuanya.

Jadi untuk generasi zaman sekarang, pintar-pintarlah mengikuti perkembangan iptek agar tidak gagap teknologi alias gaptek. Selain itu, teruslah belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh, berprestasilah, jangan malas dan ciptakan sebuah karya yang mengagumkan dunia. Nama baik bangsa indonesia ada di tanganmu dan masa depan indonesia ada di pundakmu. Untuk generasi muda Indonesia tetap semangat dalam menghadapi kemajuan bangsa ini. Fighting!!!!

Tahun 2019 SBMPTN dan Tes Mandiri akan dihapuskan? Setuju atau tidak?

Selama ini kita tahu bahwa untuk memasuki Perguruan Tinggi Negri atau PTN terdapat 3 jalur, yaitu SNMPTN ( Seleksi Nasional Memasuki Perguruan Tinggi Negeri ), SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan Jalur tes atau mandiri. Kalian tentu tahu bahwa SNMPTN merupakan jalur yang menggunakan Nilai Raport Semester 1 sampai 5 SMA. Sedangkan SBMPTN merupakan jalur dengan melakukan tes tulis.

SBMPTN pun dulu hanya menggunakan kertas atau LJK dN sekarang sudah mengunakan komputer atau CBT. Terbukti semakin tahun teknologi semakin canggih dan sistem pendidikan di indonesia juga berubah. Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan yang lain untuk menuju lebih baik.

Tahun 2019 ini SBMPTN dan tes mandiri masuk PTN akan dihapuskan. Apakah kalian setuju dengan keputusan ini??. Dikutip dari www.jpnn.com bahwa Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penghapusan SBMPTN dan seleksi mandiri karena banyak merugikan siswa.Terlebih, sistem tesnya kebanyakan tertulis sehingga hasilnya bisa dimanipulasi. Itu sebabnya akan digantikan dengan test center.

Dilansir dari situs VIVA.CO.ID, pemerintah sedang merancang sistem seleksi baru yang disebut Pusat Layanan Tes atau Test Center.Mereka menilai hal ini bisa menjangkau lebih banyak siswa dari berbagai daerah.”Harapannya saya begitu (tahun depan tidak ada SBMPTN). Hanya SNMPTN. Yang melalui test center harapan saya orang tidak bergantung pada saat sekarang selesai sekolah. Begitu masuk kelas tiga bisa lakukan seleksi, karena banyak anak pintar Indonesia dijaring di luar negeri. Bulan Desember sudah diterima di kampus sana,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir.

Kelebihan dari test center ini adalah siswa siswi kelas 3 SMA bisa langsung mengikuti sesuai jadwal, kapan saja, dimana saja karena pelaksanaanya dilaksanakan sepanjang tahun. Tentu hal ini akan meningkatkan bakat dan minat masing-masing dari siswa. Selain itu, diharapkan dengan dihapuskannya SBMPTN dan tes mandiri masuk PTN akan membuat semua anak indonesia yang berprestasi bisa kuliah dan tercetak menjadi lulusan yang baik yang berguna bagi bangsa Indonesia kedepannya. Dengan adanya test center ini juga dapat menghindari kebocoran soal dan ketidak adilan. Pusat Layanan Tes ini merupakan salah satu terobosan baru yang akam menitikberatkan pada penggalian potensi akademik calon mahasiswa. “Selama ini kan model SBMPTN selalu ujian tulis, dan sangat tinggi risiko kebocoran soal, dan mata uji yang diujikan belum tentu pas,” kata Nasir, di Jakarta.

Test Center ini juga memungkinkan siswa untuk berkali kali mengikuti tes. Jika tidak lolos bisa mengikutinya lagi dan berlangsung selama berkali kali. Jika siswa SMA pada semester 5 sudah yakin bahwa dia pantas untuk masuk PTN bisa langsung mengikuti test center ini. test centerakan mirip seperti tes TOEFL atau tes bahasa lainnya yang dibuka sepanjang tahun. Oleh karena itu, mulai sekarang Yuk kita sedikit demi sedikit untuk mengikuti test center ini dan menjadi generasi penerus indonesia yang hebat. Kita juga harus siap berkompetisi dengan sportif dan selalu mencoba tanpa kenal lelah.

Tidak boleh Linjur

Tidak boleh Linjur atau lintas jurusan untuk memilih jurusan kuliah. Delapan hari sebelum pergantian tahun 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau sering disebut dengan sebutan Mendikbud, Muhadjir Effendi, menggulirkan wacana bahwa siswa SMA jurusan IPA tidak boleh mengambil kuliah di jurusan IPS. Hal ini tentu membuat gempar siswa siswi SMA se antero Indonesia. Dikutip dari Fajar.Co.Id “Mungkin kedepan diharapkan bisa dibuat kebijakan untuk tidak membolehkan siswa IPA mengambil kuliah sosial. Saya sudah bicarakan dengan Menristek karena memang SDM IPA yang banyak dibutuhkan Indonesia,” ujar Muhadjir. Banyak yang pusing tujuh keliling menanggapi wacana ini dan ada juga yang biasa saja menanggapi hal ini.

Tidak boleh Linjur, Wacana ini dicetuskan karena melihat minimnya sumber daya manusia yang menguasai bidang SAINTEK. Padahal berdasarkan perhitungan jumlah siswa SMA IPA mendekati 70% sedangkan sisanya adalah siswa SMA IPS. Namun, setelah memasuki perguruan tinggi banyak siswa jurusan IPA yang memutuskan untuk melakukan lintas jurusan dan mengambil jurusan ips atau jurusan sosial. Hal ini jelas sangat terbalik.

Sistem pendidikan di Indonesia yang berubah ubah memaksa siswa siswi untuk beradaptasi dengan kebijakan kebijakan baru. Salah satu kebijakan yang diajukan Mendikbud (Muhadjir Effendi) adalah mewacanakan larangan bagi siswa-siswa jurusan IPA untuk mengambil jurusan sosial di perguruan tinggi. Hal ini tentu menimbulkan pertentangan dari berbagai pihak.

Ada beberapa pihak yang setuju dengan wacana tersebut dan  meminta pemerintah untuk segera merealisasikan kebijakan tersebut dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yaitu banyaknya siswa IPA yang lintas jurusan bisa mempersulit siswa IPS untuk mendapatkan kuota jurusan sosial di perguruan tinggi, jadi akan lebih baik jika siswa mengambil kuliah sesuai dengan peminatannya sewaktu SMA. Hal ini bertujuan agar kemampuan yang dimiliki lulusan lulusan indonesia  lebih spesifik dan memiliki potensi yang unggul dibidangnya karena bekal ilmu yang ia pelajari sewaktu SMA.

Selain itu, ada pihak yang tidak setuju dengan tidak diperbolehkannya anak SMA IPA untuk lintas jurusan. sebab menurut mereka wacana tersebut akan membatasi hak siswa dalam memilih masa depan mereka. Anggapan ini didukung oleh fakta bahwa terkadang penentuan jurusan di SMA tidak selamanya dilandasi oleh minat siswa itu sendiri. Bisa jadi karena pihak sekolah megadakan psikotes yang hasilnya bisa saja tidak valid, serta faktor lain seperti desakan orang tua agara anaknya masuk jurusan IPA.

baca juga: Budaya tidak diwariskan

Jika kita berada di kubu netral, kita bisa melihat bahwa wacana pemerintah untuk melarang adanya lintas jurusan patut dipertimbangkan. Hal ini mungkin pada awalnya akan menimbulkan banyak perdebatan. Namun, kita juga harus melihat efek jangka panjangnya . Jika wacana ini benar benar dilaksanakan maka akan ada persamaan pandangan terhadap jurusan IPA dan IPS. Kita juga harus mempertimbangkan juga bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih jauh dibawah yang diharapkan.Para generasi penerus negeri ini, dicetak sedemikan rupa seperti robot multitalent, tanpa diketahui apa sebenarnya bakat dan minat yang dimiliknya. Selain itu hal buruk akan terjadi jika keinginan seseorang dipaksakan keinginannya atau memilih bidang yang tidak memiliki kemampuan di dalamnya.

Tentu hal ini menjadi PR besar bagi pemerintah agar melihat dari berbagai sudut pandang. Selain itu, para siswia siswi juga harus menyiapkan mental untuk mengikuti kebijakan apapun yang telah ditetapkan.

Belanda Negeri Sejuta Pesona

Belanda Negeri Sejuta Pesona dengan Kualitas Pendidikan yang Mengagumkan Dunia

Belanda Negeri Sejuta Pesona  dengan kualitas pendidikan yang mengagumkan. Di era sekarang ini, dunia pendidikan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya generasi muda Indonesia yang memiliki tekad tinggi dan berani keluar dari zona nyaman atau “comfort zone”. Kini mereka tak sebatas menimba ilmu di negeri tetangga yang hanya terbatas di lingkup Benua Asia akan tetapi sekarang sudah meluas ke Benua Eropa khususnya Belanda.

          Belanda Negeri Sejuta Pesona bisa menjadi referensi dalam pendidikan. Belanda merupakan tujuan studi favorit bagi para pelajar dunia yang notabene bukan dari Indonesia saja. “Belanda tercatat memiliki lebih dari 112.000 mahasiswa internasional” dikutip dari Kompas.com . WOW,itu bukan angka yang sedikit bukan?? Dari jumlah ini sekitar 1600 mahasiswa adalah berasal dari Indonesia. Banyak mahasiswa Internasional yang rela datang jauh-jauh datang ke Belanda untuk menuntut ilmu  karena disebabkan oleh banyak faktor. Apakah itu?????? Yuk simak penjelasan berikutnya..

  1. Program Internasional

Menjadi salah satu tujuan studi favorit tentunya universitas-universitas di Belanda menawarkan program berbahasa inggris yang terbesar di dunia, yaitu sekitar 2100 program. Dari  hal tersebut para mahasiswa Internasional sangat diuntungkan. Mereka tiak perlu repot-repot untuk belajar Bahasa Belanda, akan tetapi mereka cukup hanya menguasai Bahasa Inggris selaku Bahasa Internasional. Mudah bukan??

  1. Quality of Education

Tentunya kita pasti ingin menuntut ilmu dengan mengenyam pendidikan yang berkualitas. Banyak Negara yang memiliki lembaga pendidikan yang berkualitas salah satunya Negara ini. Kualitas pendidikan Belanda telah di akui dunia sebagai pencetak lulusan dengan pendidikan dan ketrampilan yang baik. Jadi, tunggu apa lagi?

System pengajaran di Belanda akan membimbing mahasiswa untuk bisa aktif dan kreatif dalam mengembangkan suatu bakat mereka dan dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan berfikir kritis.

  1. Negara yang aman dan mempesona

Selain menempuh pendidikan di Belanda kita juga dapat menghabiskan waktu luang kita untuk menjelajah daratan eropa menikmati keindahan negeri kincir angin tersebut. Kita dapat menyaksikan betapa memukaunya kincir angin bergerak dan betapa indahnya hamparan taman bunga tulip dengan bermacam warnanya yang dijamin dapat memanjakan mata siapa saja yang melihatnya.

 baca juga: Budaya tidak diwariskan

Keamanan dan kenyamanan di Negeri Belanda juga dapat terjamin. So, pasti kita nggak takut dengan adanya begal lah, perampok lah, apalagi penculik.

  1. Go Internasional

Jikalau kita ingin sukses maka, kita tidak bole berdiam diri. Segala upaya harus kita lalui untuk menggapai kesuksesan. Semua orang pasti ingin mempunyai karir kan?? Apalagi karir yang bagus. Nah, belanda adalah Negara yang cocok untuk kita mencapai karir kita, karena Negara Kincir Angin tersebut merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke 18 di dunia. Apa lagi pemerintah Belanda telah memberikan kesempatan untuk mashasiswa Internasional yang telah lulus dari masa studi dapat mengajukan permohonan izin tinggal selama satu tahun untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis di sana.

Setelah reader semua membaca artikel ini tentu ada keinginan untuk studi ke Belanda. Jadi tunggu apa lagi, come on kita belajar yang sungguh-sungguh agar dapat pergi ke Belanda untuk menuntut ilmu dan meraih kesuksesan. Kesuksesan tidak akan menghampiri kita, tetapi kitalah yang harus mengejar kesuksesan.

Mainan Tren Zaman Modern

Mainan Tren Zaman Modern

Mainan Tren Zaman Modern
Mainan Tren Zaman Modern

Globalisasi membawa dampak yang besar terhadap kehidupan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin pesat. Perkembangan iptek tentu juga membawa perubahan terhadap cara berfikir manusia. Keinginan untuk menciptakan sesuatu yang modern merupakan ciri manusia global. Tentu hal ini sangatlah penting. Karena apa? Karena kita dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman

Istilah robotik di era modern ini tentu tidaklah asing bagi semua orang, dari anak anak sampai orang dewasa.  Robotik merupakan sebuah karya manusia cerdas yang mampu membantu aktivitas manusia. Ada berbagai model robotik, mulai dari sekedar mainan sampai yang benar-benar berguna bagi manusia. Membuat robotik bukan suatu hal yang mudah. Butuh kegeniusan dan ketelitian yang tinggi. Eits jangan lupakan juga keuletan. Sempat kebayang nggak sih? kalau di awal tahun 2018 nanti akan ada mainan edukasi robotik di Indonesia. Apa itu? Sebuah  mainan dari STEAM Toys yang diprediksi oleh Mario Vincentius, Merchandising  Manager di Bibli.com akan menjadi mainan incaran para orang tua dan akan mejadi tren. Tak hanya itu saja, mereka juga optimis mainan edukasi robotik  tersebut akan laris manis jika dijual di Indonesia. “Mainan edukasi robotik tahun depan akan menjadi salah satu jenis mainan dengan pangsa pasar yang besar, khususnya di Indonesia. Karena itu, kita optimis mainan dari STEAM Toys ini bakal laris manis.” ungkap Mario Vincentius yang dikutip dari Liputan6.com. Jadi penasaran seperti apa sih bentuknya :).

            Tentunya dalam hal tersebut sudah ada jejak-jejak kesuksesan yang membuat Mario berani mengekspor mainan robotik dari Hongkong. Pada tahun lalu ada sebuah situs e-Commerce yang sempat membawa dan menjual tiga jenis toys ke pasar Indonesia, yang salah satunya adalah Paper House. Paper House merupakan sebuah tenda berbahan Karton kertas yang bisa diwarnai atau digambar oleh anak. Paper House ini sangat membantu anak untuk mengembangkan kreativitasnya dan juga meningkatkan imajinasinya.

            Mainan tersebut akan didapatkan di ajang pameran berskala Internasional, yang digelar oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). HKTDC Hong Kong Toys and Games Fair yang akan digelar pada  sampai 11 Januari 2018. Pada tahun ini, pameran yang diadakan oleh HKTDC akan menampilkan sejumlah zona produk termasuk Smart-Tech Toys Zone, STEAM Toys Products Display, Zona Pet Toys, Zona Fireworks, an Kidut World.  Ini merupakan pameran terbesar di Asia dan terbesar kedua di dunia loohhh.  Akan ada lebih dari 2.000 peserta pameran Global yang akan memamerkan produk-produk mulai dari mainan tradisional hingga mainan modern teknologi terkini seperti halnya mainan robotik. Terbuktikan bahwa globalisasi membawa dampak, tapi ini dampak positif ya.

            Bagi anak-anak siapa nih yang nggak sabar menyabut mainan tren zaman now robotik? Sabar aja ya..pasti sampai ke Indonesia kok. Bagi orang tua, siap-siap deh ngumpuin uang untuk beliin sang buah hati nya mainan terkece ini.

Budaya tidak diwariskan

Budaya yang tidak perlu diwariskan

Budaya tidak diwariskan terdengan kontroversi namun baca dulu ya sebelum memutuskan komentar. Sekolah merupakan agen transfer budaya berikutnya setelah keluarga. Maka sekolah juga harus berperan aktif dalam melakukannya bukan hanya sekedar memberi penghargaan prestasi akademik dengan hanya memberi nilai.

Ada anggapan yang masih dilanggengkan sampai sekarang bahwa anak yang nilainya bagus itu adalah anak pinter. Dan mengatakan jika kamu ingin sukses maka nilai kamu harus bagus. Belum tentu? Dan menganggap bodoh anak-anak yang nilainya tidak bagus. Anggapan seperti ini termasuk anggapan kuno yang sangat picik. Budaya seperti inilah yang tidak perlu diwariskan. Menjadi seorang guru bukan sekedar memberi pengetahuan dan dan angka sebagai symbol ketercapai tujuan pengetahuan itu namun ada tanggung jawab besar dalam memberikannya.

baca juga: Tidak boleh Linjur

Pemberian nilai yang baik atas dasar ulangan yang bisa dikerjakan semua dengan benar bukan satu-satunya pertimbangan pemberian nilai. Bahwa proses dalam mencapainya itu lebih penting dari pada hanya mengacu pada hasil akhirnya. Disiplin bukan berarti menjadi guru killer, ramah bukan berarti lembek terhadap anak.

Oleh karena itu mengenali anak satu persatu menjadi tuntutan setiap guru. Hal ini diperlukan untuk memahami perkembagan intelektual dan juga emosi anak sekaligus. Dengan mengenali anak satu persatu maka anak akan merasa dihargai dengan keberadaannya. Selama ini yang menjadi pemahaman bersama bahwa anak yang dikenal oleh guru adalah anak-anak yang pinter, cantik, ganteng, bodoh dan anak yang nakal. Anak-anak yang dalam tataran biasa saja hanya menjadi pelengkap kuota kelas. Hal demikian tentu saja tidak adil bagi mereka. Seorang guru sudah harus menyadari dan berbesar hati bahwa sekolah buka hanya tentang nilai anak didiknya, namun setiap anak didik istimewa dengan cara mereka sendiri baik akademik maupun non akademik.

Sejak awal anak didik diberi pemahaman tentang pentingnya proses dalam mencapai tujuan. Apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada masa yang akan datang. Dengan demikian anak tidak akan menghalalkan segala cara untuk medapatkan nilai yang baik. Tidak akan ada guru yang dibenci ketika mengawasi ujian disiplin terhadap segala jenis kecurangan. Tidak ada guru yang dicinta karena membiarkan anak berbuat curang.

Beberpa kasus nyata terjadi, anak-anak yang nilainya bagus di raport belum tentu keterima di perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN, namun anak yang biasa-biasa saja bisa diterima. Pertannyannya bagaiman dulu nilai itu diperoleh? Dengan pemahaman seperti ini anak akan mampu berfikir dalam mengambil segara tindakan. Belajar, mengerjakan tugas sekolah, dan mengerjakan ulangan bukan soal siapa yang menyuruh dan yang menawasi namun lebih tepatnya adalah tanggung jawab yang harus mereka lakukan dalam rangka proses menuju kesuksesan masa depan.

Dengan proses yang telah tersebut diatas maka akan tumbuh anak-anak dengan jiwa besar bahwa sekolah bukan tentang nilai namun tantang bagaimana mereka menjalani sekolah itu. Pada dasarnya sekolah bukan upaya mencari nilai, toh pada saat terjun kedalam masyarakat nanti tidak akan ditanya berapa nilai matematikamu?, berapa nilai sosiologimu? dan lain-lain. Sekolah pada dasarnya adalah pembentukan jaringan sosial yang lebih luas. Sekolah juga merupakan sarana pendewasaan seorang untuk berinteraksi dengan berbagai karakter yang beragam.

Sekolah menciptakan manusia dengan kualitas intelektual, kultural dan sosial agar mampu memahami realitas sosial yang terjadi, sehingga pada akhirnya mampu bergabung menjadi anggota mayarakat yang lebih luas. Realitas sosial Indonesia jelas beragam karena memang Indonesia adalah Negara multikultur dengan keunikan budaya masing-masing. Berbekal kualias intelektual, kultural dan sosial yang baik maka keragaman bukan menjadi persoalan yang mengancam persatuan.

Lingkungan sosial yang kondusif dan harmonis adalah harapan masyarakat multikultur seperti Indonesia. Namun mengapa kondisi ini belum tergambar dalam realitas sosial kita. Yang mendasar adalah adanya intoleransi terhadap perbedaan. Secara fisik saja manusia satu dengan lainnya berbeda, maka identitas yang melekatpun juga beda. Lantas mengapa ini menjadi persoalan? Ya karena ketiadak siapan mental dalam menerima perbedaan.

Sehingga siapkah anda menerima perbedaan?

ProtesTere Liye membuka tabir Literasi Indonesia

ProtesTere Liye membuka tabir Literasi Indonesia
ProtesTere Liye membuka tabir Literasi Indonesia

Hari Literasi dunia telah ditetapkan oleh sejak 1964 oleh UNESCO yang jatuh pada tanggal 8 September. Hari literasi ditetapkan sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan wawasan masyarakat dunia atau bisa dikatakan menjadikan masyarakat menjadi melek dunia.

Baru-baru ini Indonesia dikejutkan oleh keberanian seorang penulis kondang Tere Liye memprotes perpajakan yang dikenakan terhadap penulis buku.  Keberanian ini ditunjukkan dengan berani menghentikan seluruh  penerbitan karya Tere Liye. Dengan kondisi ini maka akan membuat para pecinta novel Tere Liye bersedih dan akan sangat kehilangan.

Protes ini membuka pengetahuan baru bahwa ternyata dunia literasi Indonesia masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Penulis yang mampu mengangkat kehidupan sederhana namun sangat riil dalam masyarakat Indonesia menjadi kemasan novel yang menarik. Kehidupan sosial dan budaya yang digambarkan menjadikan para pembaca sadar akan keadaan Indonesia yang sesungguhmya. Tulisannya mampu membangunkan para pembaca dari euphoria romantisme yang selama ini membuai.

Namun sangat disayangkan bahwa sumbangsih yang besar terhadap dunia literasi Indonesia tidak mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini terbukti dengan berbagai pemotongan pajak dari setiap penerbitan buku.

Kayak di edukasi KOmpas.com

untuk ide dalam setiap penulisan hanya dihargai 10% sampai 12,5% saja. Betapa sangat memprihatinkan. Semua orang tentu saja bisa menulis, kalau hanya sekedar corat-coret. Namun tidak semua orang dikarunia kemampuan, inpirasi dan kreatifitas menulis sehingga bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

Patutlah kiranya penghargaan yang besar diberikan pada para penulis yang telah memberikan sumbangan terhadap dunia Literasi Indonesia. Kapan budaya berbicara akan berganti menjadi budaya membaca jika penghargaan terhadap para penulis sangat mempihatinkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa penghargaan yang baik akan sangat memotivasi para penulis untuk berkarya lebih baik lagi. Kondisi psikologis sangat menentukan produktifitas penulis sehingga butuh perhatian khusus.

Dengan kasus ini semoga semua pihak sepakat dan bertindak secara riil untuk terus memotivasi para penulis dalam berkarya. Dan selayaknya profesi penulis mampu menghidupi penulis dan keluarga bukan hanya sekedar sampingan belaka.

Mari bersemangat dan kompak untuk menghidupakan Literasi Indonesia.

Full Day School Mengabaikan Peran Keluarga

Full Day School Mengabaikan Peran Keluarga.

Hari-hari ini sedang digemparkan dengan wacana full day school. Banyak pihak yang pro dan kontra, namun ada saja yang menganggap itu hanya sekedar gebrakan menteri baru yang memiliki program.

Berdasarkan berbagai sumber mengatakan bahwa latar belakang program full day school ini adalah tentang pendidikan karakter yang juga harus ditanggung oleh sekolah tentu saja setelah keluarga. Selain itu, dengan full day maka anak dapat menyelesaikan berbagai tugasnya di sekolah menyesuaikan jam kerja orang tua sehingga pulang sekolah bisa dijemput orang tua.

Full day school dengan seragam hanya akan memenjarakan anak di sekolah. Mau deprogram seperti apapun hal ini hanya akan membuat anak terpenjara. Walaupun  alasannya pulangnya menunggu orang tua yang selesai berkerja sehingga anak  tetap dalam pengawasan orang tua. Pada intinya, hidup di era modern yang seperti ini logika bukan satu-satunya cara yang bisa digunakan dalam berkehidupan. Dasar dalam berkehidupan seharusnya adalah iman.

Menjadi orang tua berarti tanggung jawab besar untuk mengurus anak. Bukan hanya sekedar membiayai sekolah dan menyerahkan seluruh tanggung jawab pendidikan kepada sekolah. hidup adalah pilihan, pekerjaan juga merupakan pilihan maka tanggung jawab sebagai orang tua adalah kewajiban. Semua telah sepakat bahwa keluarga merupakan pondasi pendidikan karakter karena keluarga adalah agen sosialisasi primer dan sekolah hanya sebagai agen sosialisasi sekunder.

Maka jangan biarkan anak jauh (dalam artian) emosional dengan orang tua hanya karena full day school dan juga bekerja. Keluarga adalah satuan terkecil dalam masyarakat yang membangun identitas masyarakat. Keluarga adalah rumah pertama bagi anak, tempat berlimpahnya kasih sayang, tepat yang selalu dirindukan, tempat yang menyenangkan, tempat melepas segala lelah, tempat bermain yang membebaskan dari segala penat aktifitas sekolah. Jika sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah maka fungsi keluarga akan menjagi sia-sia. Keluarga hanya untuk tempat “say hi” di pagi hari dan menjelang tidur, karena ketika pulang sekolah anak sudah kelelahan dengan  segala aktifitas di sekolah. Walaupun sabtu dan minggu libur, cukupkah dua hari ini menggantikan lima hari komunikasi yang telah hilang?

Dampak negatif yang jelas terasa adalah melemahnya kontrol orang tua kepada anak karena semuanya diserahkan pada sekolah. Bisa dibayangkan jumlah guru dan peserta didik tentu saja banyak peserta didik. Mampukah guru menggung segala kebutuhan emosional anak secara keseluruhan.

Selain menjauhkan anak dengan keluarga, full day school hanya akan mencetak manusia dengan kepribadian individualisme. Mengapa? Karena anak menjadi tidak bisa bergaul dan bermain dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini akan mematikan kehidupan bertetangga karena waktu produktifnya habis di sekolah. tidak ada lagi acara main bola sore hari dilapagan komplek, tidak ada lagi bersepeda bersama, tidak ada lagi main layang-layang bersama, tidak ada lagi main PS bersama. Jika sabtu dan minggu untuk keluarga maka untuk tetangga dan lingkungan mana? Padalah manusia adalah makhluk sosial yang harus senantiasa bergaul..

Berikutnya dilihat dari sisi guru. Guru merupakan manusia biasa yang memiliki kehidupan dan keluarga sendiri. Jika waktunya dihabiskan di sekolah mengurusi anak orang lain, bagaimana dengan anaknya sendiri? Mulia memang namun guru juga orang tua yang harus bertanggung jawab sesuai dengan perannya dalam keluarga.  Haruskah ia mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengabaikan anaknya sendiri? Tentang berkehidupan dengan tetangga, begitu juga dengan guru, guru juga harus tetap menjalani kehidupan sosialnya dengan tetangga agar kehidupan sosialnya tetap harmonis.

Bangsa ini tumbuh dengan prasangka dan banyak orang mengabaikan iman. Bahwa pada dasarnya apa yang manusia prasangkakan akan menjadi kenyataan. Marilah bangun bangsa ini dengan berprasanka positif pada generasi kita sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi yang membanggakan. Semua peran harus seimbang mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga anak akan tumbuh menjadi genarasi yang sempurna.