10 Aplikasi Terbaik untuk Memaksimalkan Pengalaman 5G di Indonesia

10 Aplikasi Terbaik untuk Memaksimalkan Pengalaman 5G di Indonesia

Dengan hadirnya teknologi 5G di Indonesia, kita dapat menikmati kecepatan internet super dan latensi rendah. Namun, untuk benar-benar merasakan manfaatnya, kita perlu aplikasi yang tepat. Berikut 10 aplikasi terbaik untuk memaksimalkan pengalaman 5G Anda di Indonesia.

1. Netflix: Streaming 4K Tanpa Buffering

Dengan 5G, nikmati film dan serial favorit Anda dalam kualitas 4K tanpa jeda. Netflix mengoptimalkan streaming untuk koneksi super cepat, memberikan pengalaman menonton yang mulus.

2. PUBG Mobile: Gaming Tanpa Lag

Para gamers, bersiaplah untuk pengalaman baru! PUBG Mobile dengan 5G menawarkan gameplay yang lebih responsif dan grafis yang lebih detail tanpa lag.

3. Zoom: Video Conference Ultra HD

Rapat online kini terasa lebih nyata. Zoom memanfaatkan 5G untuk menyediakan video conference dengan kualitas Ultra HD dan sinkronisasi audio yang sempurna.

4. Google Maps Live View: Navigasi AR Real-time

Fitur Live View Google Maps menjadi lebih akurat dan responsif dengan 5G, memberikan pengalaman navigasi augmented reality (AR) yang lebih baik.

5. YouTube TV: Live Streaming Tanpa Jeda

Nikmati siaran langsung favorit Anda tanpa buffering. YouTube TV memanfaatkan kecepatan 5G untuk streaming langsung yang mulus.

6. Viu: Streaming Drama Korea Terbaru

Bagi penggemar drakor, Viu dengan 5G memungkinkan Anda menonton drama Korea terbaru dalam kualitas HD tanpa perlu menunggu buffer.

7. Gojek: Respons Super Cepat

Aplikasi super lokal ini menjadi lebih responsif dengan 5G. Pesan GoRide atau GoFood dan lihat driver Anda bergerak real-time di peta.

8. TikTok: Upload Video HD Instan

Kreator konten, bersiaplah! Dengan 5G, upload video HD ke TikTok dalam hitungan detik dan lihat engagement melonjak.

9. Spotify: Streaming Musik Kualitas Lossless

Rasakan detail setiap nada dengan Spotify HiFi. 5G memungkinkan streaming musik kualitas lossless tanpa jeda.

10. Google Stadia: Cloud Gaming Tanpa Batas

Mainkan game PC kualitas tinggi di smartphone Anda. Google Stadia memanfaatkan 5G untuk memberikan pengalaman cloud gaming yang mulus.

Kesimpulan

Teknologi 5G membuka pintu bagi pengalaman digital yang lebih kaya di Indonesia. Dengan aplikasi-aplikasi ini, Anda dapat memaksimalkan potensi jaringan super cepat ini. Jangan lupa untuk memastikan paket data Anda mendukung penggunaan intensif ini!

FAQ

Q: Apakah semua smartphone bisa menggunakan aplikasi 5G ini?

A: Tidak, Anda memerlukan smartphone yang mendukung 5G untuk pengalaman optimal.

Q: Apakah aplikasi ini gratis?

A: Beberapa aplikasi gratis, namun ada yang memerlukan langganan seperti Netflix dan Spotify Premium.

Q: Di mana saya bisa mendapatkan aplikasi ini?

A: Semua aplikasi tersebut tersedia di Google Play Store untuk Android atau App Store untuk iOS.

 

5G di Indonesia: Revolusi Internet yang Mengubah Cara Kita Terhubung

5G di Indonesia Revolusi Internet yang Mengubah Cara Kita Terhubung

Pernahkah Anda membayangkan mengunduh film HD dalam hitungan detik atau bermain game online tanpa lag? Teknologi 5G di Indonesia akan segera mewujudkan hal ini. Mari kita jelajahi bagaimana revolusi internet ini akan mengubah cara kita terhubung.

Apa Itu Teknologi 5G?

5G, atau generasi kelima teknologi seluler, adalah peningkatan signifikan dari 4G. Teknologi ini menawarkan kecepatan super cepat, latensi rendah, dan konektivitas masif.

Manfaat 5G di Indonesia

1. Kecepatan Internet Super

Dengan kecepatan mencapai 20 Gbps, 5G memungkinkan unduh film HD dalam hitungan detik, streaming video 4K tanpa buffering, dan transfer file besar secara instan.

2. Gaming Tanpa Lag

Para gamer Indonesia akan menikmati respons real-time dalam game online, pengalaman AR/VR yang lebih immersive, dan turnamen e-sports dengan koneksi stabil.

3. Internet of Things (IoT) Menjadi Realitas

5G akan mempercepat adopsi IoT di Indonesia, memungkinkan rumah pintar yang lebih efisien, kota cerdas dengan manajemen lalu lintas real-time, dan Industri 4.0 dengan otomatisasi canggih.

Tantangan Implementasi 5G di Indonesia

Meski menjanjikan, penerapan 5G di Indonesia menghadapi beberapa tantangan seperti investasi infrastruktur yang besar, kebutuhan upgrade perangkat pengguna, dan cakupan yang masih terbatas di tahap awal.

Kapan 5G Akan Tersedia di Seluruh Indonesia?

Beberapa kota besar di Indonesia sudah mulai uji coba 5G. Namun, untuk cakupan nasional, diprediksi akan memakan waktu beberapa tahun. Operator seluler dan pemerintah terus bekerja sama untuk mempercepat adopsi teknologi ini.

Kesimpulan

Teknologi 5G di Indonesia bukan sekadar tentang internet cepat. Ini adalah pintu gerbang menuju era baru konektivitas yang akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Meski masih ada tantangan, potensi manfaatnya sangat menjanjikan.

Apakah Anda sudah siap menyambut revolusi 5G di Indonesia? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!

Baca juga: “10 Aplikasi Terbaik untuk Memaksimalkan Pengalaman 5G Anda”

Cara melestarikan budaya batik pada generasi muda

cara melestarikan budaya batik pada generasi muda

Kebanggaan bagi Indonesia yang memiliki batik sebagai warisan budaya dunia. Batik Indonesia ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Penghargaan ini tentu memberikan semangat tersendiri bagi masyarakat Indonesia terus menjaga kelestariannya. Butuh cara melestarikan budaya batik pada generasi muda karena mereka merupakan generasi penerus bangsa.

Melestarikan kerajinan batik merupakan tanggung jawab brsama yang harus saling mendukung dan melengkapi. Sejarah singkatnya, batik dibuat untuk membedakan strata sosial dalam masyarakat kolonial. Perbedaan terdapat pada motif batik. Motif dibedakan berdasarkan strata sosial yaitu motif untuk raja, bangsawan, dan rakyat biasa. Motif batik dapat bercorak  tanaman ataupun hewan tentu dengan muatan filosofis yang bermakna.

Sejarahnya, Tradisi membatik merupakan tradisi turun menurun, sehingga motif merupakan identitas keluarga tertentu.  Motif batik juga menunjukkan status  seseorang.  Contohnya motif batik tradisional hanya  dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta saja.

Indonesia yang kaya akan budaya membuat motif batik beragam. Namun secara teknik pembuatannya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Batik Tulis

Batik tulis merupakan jenis batik yang paling mahal dan dinilai memiliki unsur seni yang paling tinggi dibandinghkan dengan jenis batik yang lain. Alasan batik jenis ini mahal karena prosesnya yang lama dan tentu membutuhkan kesabaran yang tinggi. Batik tulis dianggap special karena semahir apapun seseorang membatik, tidak akan bisa membuat karya yang sama. Batik tulis merupakan kain yang dihias dengan ragam dan corak batik menggunakan malam dan canting.

  1. Batik Cap

Batik cap merupakan batik yang biasanya diproduksi oleh kalangan industry dalam jumlah besar. Hiasan batik dibuat dengan menggunakan cap logam dan dicelupkan kedalam malam. Dari segi harga cenderung lebih murah dari pada batik tulis.

  1. Kombinasi Batik Tulis dan Cap

Batik kombinasi ini adalah gabungan antara batik tulis dan batik cap. Proses pembuatan batik sebagian besar mengunakan cap, kemudian secara detail  diperindah dengan canting.

Ketiga jenis batik tersebut memiliki pasar tersendiri. Era globalisasi yang didukung dengan perkembangan IPTEK yang luar biasa menjadikan dunia fashion lebih didominasi oleh kebudayaan asing. Generasi  muda di Indonesia dilihat dari style lebih memilih gaya Korean. Tentu kondisi ini menjadikan kerajinan batik kurang familiar dikalangan remaja.

Permasalahan diatas merupakan tanggung jawab bersama untuk diselesaikan. Cara melestarikan budaya batik pada generasi muda paling efektif yang bisa dilakukan adalah memasukkan kerajianan batik sebagai muatan local untuk praktik pembelajaran disekolah. Jadi semua anak usia sekolah diperkenalkan sejak dini terhadap kerajinan batik. Sehingga mereka akan lebih familiar terhadap batik dan memiliki inovasi untruk perkembangan batik selanjutnya.

Selain itu generasi muda dapat menjaga batik sebagai kebudayaan dan warisan negara Indonesia semangat dan senang berpakaian batik. Itulah Cara melestarikan budaya batik pada generasi muda yang bisa dilakukan. Kalau tidak kita, siapa lagi?, kalau tidak sekarang, kapan lagi? Mari berpartisipasi dan bersiap menjadikan batik sebagai fashion dunia.

Baca Juga: Memahami Basic Manners atau Tata Krama Dasar

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

Perngertian perubahan sosial

A. Pengertian Perubahan Sosial

Pengertian perubahan sosial secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Artinya perubahan itu memberikan dampak pada masyarakat. Baik dampak yang positif maupun negatif. Berikut beberapa pengertian perubahan sosial oleh para tokoh:

  1. Mac Iver (1961)

Pengertian Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagai                           perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium).

2. KingSley DaVis (1960)

Pengertian Perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.             Misalnya, adanya perubahan dalam hubungan antyara buruh dengan majikan.

3. Gillin dan Gillin (1957)

Perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan materiil, ideologi, maupun    karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat.

4. Selo Soemardjan (1928)
Perubahan sosial sebagai perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

5. Ritzer
Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.

Berdasarkan pengertian perubahan sosial dari para tokoh dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan sosial meliputi unsur-unsur nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengertian Nilai dan Norma Sosial dalam masyarakat

B. ciri-ciri

  1.  Dinamis. Tidak ada masyarakat yang stagnan, karena setiap manusia mengalami perubahan- perubahan, baik terjadi secara lambat maupun cepat.
  2. Perubahan yang terjadi di masyarakat tidak dapat diisolasikan di bidang kebendaan atau spiritual saja.
  3. Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara dalam proses penyesuaian diri.
  4. Perubahan yang terjadi pada Lembaga sosial akan diikuti dengan perubahan pada lembaga lainnya.

C. Teori

  1. Teori Evolusi

Teori evolusi berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat. Perubahan sosial terjadi karena perubahan pada cara pengorganisasian masyarakat, pola pemikiran, sistem kerja, dan perkembangan sosial. Contohnya peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama. contoh lainnya adalah perubahan sistem mata pencahatian yang berlangsung secara lama dari berburu meramu ke bercocok tanam hingga sampai pada masa perundagian.
Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi:

  1. Teori Evolusi Uniliniear

    Perubahan pada manusia dan masyarakat berkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Masyarakat berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan yang lebih kompleks. Contohnya masyarakat primitif berubah menjadi masyarakat industri yang modern.

  2. Teori Evolusi Universal

    Perkembangan pada masyarakat tidak perlu melalui tahapan tertentu yang tetap karena menurut teori ini kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.  Contohnya, perkembangan masyarakat homogen menuju heterogen. Hal ini dapat dilihat pada suatu kelompok masyarakat yang memiliki dan mengetahui  satu jenis pekerjaan atau profesi yang sama, kemudian seiring perkembangan  jaman menjadi tahu berbagai jenis profesi.

  3. Teori Evolusi Multiliniear

    Perubahan sosial dapat terjadi dalam beberapa cara namun, mengarah ke arah yang sama  yaitu membentuk
    masyrakat yang lebih baik.  Misalnya, perubahan sistem mata pencaharian yang ada di masyarakat, dari sistem berburu menuju sistem pertanian, sehingga memberikan efek ke sistem dan pola  keluarga.

2. Teori Revolusi

Teori revolusi berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi secara cepat, misalnya revolusi politik. Contohnya masa reformasi yaitu kondisi sebelum dan sesudah pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi takut mengkritisi pemerintahnya.

3. Teori Linier

Teori Linier berpendapat perubahan yang terjadi pada masyarakat menuju satu titik yang sama. perubahan ini seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern. Contohnya, perkembangan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan, mempertahankan kemerdekaan, sampai dengan saat ini. selain itu perkembangan teknologi informasi dari mulai menggunakan surat kemudian faxs dan sekarang email bahkan chat.

Pengertian perubahan sosial

 

4. Teori  Siklus

Teori Siklus berpendapat bahwa perubahan sosial seperti roda yang sedang berputar. Maksudnya adalah perputaran zaman menjadi suklus yang teratur. Perubahan sosial tidak akan mampu untuk dicegah, karena perubahan sosial bersifat alami. Hal yang terjadi jika masyarakat tidak mampu merespon dan menyesuaikan diri terhadap perubahan, maka masyarakat tersebut akan mengalami kemunduran, bahkan kehancuran.

Contoh nyata yang bisa dilihat adalah perubahan pada fashion. model baju yang dulu pernah menjadi trand sekarang juga trand lagi. Jaket Jean tahun 90-an telah menjadi trans seperti tergambar pada film Milea dan kini juga menjadi trens.

Pengertian perubahan sosial

D. Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk perubahan sosial berdasarkan kecapatannya dibagi dua yaitu:

a. Evolusi

Perubahan yang yang terjadi secara  Lambat (Evolusi).

b. Revolusi

Perubahan yang berlangsung secara cepat (Revolusi). Perubahan agar revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat,
diantaranya adalah:
1) Harus adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang pemimpin yang dapat memimpin dalam masyarakat.
3) Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat agar terjadi
pergerakan menuju perubahan.
4) Seorang pemimpin harus menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
5) Adanya momentum untuk memulai suatu gerakan.

Bentuk perubahan sosial berdasarkan unsur dan dampaknya dibagi dua yaitu:

a. Perubahan kecil

Perubahan kecil ialah perubahan yang terjadi tidak membawa pengaruh berari terhadap struktur sosial  atau  kurang berarti bagi masyarakat. Contohnya: Perubahan dalam feshion. Perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang  tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada  lembaga kemasyarakatan.

b. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya: Pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dan mesin (traktor) pada masyarakat agraris. hal ini tentu berdampak besar bagi mata pencaharian pertanian konfensional yang melibatkan banyak tenaga kerja. selain itu peruabahan akibat pandemi covid-19 juga merupakan perubahan besar yang berdampak pada seluruh sektor kemasyarakatan.

Bentuk perubahan sosial berdasarkan momentum kejadiannya dibagi dua yaitu:

a. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang momentum kejadiannya (telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan biasanya menyebut para perencana sosial, yaitu para pemangki kepentingan atau pejabat. Contohnya, dengan adanya ledakan jumlah penduduk maka pemerintah yang dalam hal ini dilakukan oleh lembaga BKKBN mengadakan program “keluarga berencana” dengan slogan “dua anak lebih baik atau cukup”.

b. Perybahan yang tidak Dikehendaki

Perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi begitu saja serta berada di luar jangkauan pengawasan masyarakat, serta dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Contohnya adalah bencana alam yang merupakan kehendak Tuhan.

E. Faktor Penyebab

Faktor internal

Faktor perubahan sosial internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.

  1. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan
  2. Bertambah dan berkurangnya jumlah Penduduk
  3. Pertentangan dan Pemberontakan

Faktor Ekternal

  1. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat asing (K-pop)
  2. Peperangan
  3.  Terjadinya Bencana Alam

E. Faktor Pendorong

  1. Kontak Dengan Kebudayaan Lain
  2. Sikap Saling Menghargai Hasil Karya Orang Lain dan Adanya Keinginan untuk
    Maju
  3. Sistem Pendidikan yang Maju
  4. Toleransi
  5. Sistem Lapisan Masyarakat yang Terbuka
  6. Ketidakpuasan Masyarakat Terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu
  7. Adanya Orientasi ke Masa Depan

F. Faktor Penghambat

  1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
  2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
  3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif

G. Dampak Positif

  1. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  2. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional
  3. Nilai dan Norma Baru Telah Terbentuk
  4. Terciptanya Lapangan Kerja Baru
  5. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat

H. Dampak Negatif

  1. Terjadinya Disintegrasi Sosial
  2. Terjadinya Pergolakan Daerah
  3. Kenakalan Remaja
  4. Terjadinya Kerusakan Lingkungan
  5. Eksistensi Adat Istiadat Berkurang
  6. Lembaga Sosial Tidak Berfungsi Secara Optimal
  7. Munculnya Paham Duniawi

Untuk Memahami materi ini lebih lanjut silahkan klik Perubahan Sosial

Pendidikan karakter berbasis 5 S

Pendidikan karakter berbasis 5 S

Pendidikan karakter berbasis 5 S merupakan ungkapan yang sederhana namun realitanya banyak kendala dalam menerapkannya. Namun hal ini tentu bukan halangan yang berarti untuk terus maju. Indonesia bangkit dalam prestasi dan karakter untuk siap bersaing di dunia global. Prestasi dan karakter yang kuat harus senantiasa selalu berdampingan, agar potensi peserta didik bisa dipertanggungjawabkan

Pendidikan karakter berbasis 5 S, saat ini memang sedang digalakkan dengan tujuan menjaga eksistensi karakter ketimuran bangsa Indonesia. Pada dasarnya pendidikan karakter bisa diartikan sebagai kegiatan mendidik untuk generasi berikutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah mentranformasikan karakter bangsa agar tidak luntur diakan jaman.

Baca Juga: Memahami Basic Manners atau Tata Krama Dasar

Hal ini sejalan dengan yang telah disampaikan oleh Soekarno yang menerapkannya sebagai bentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter sehingga identitasnya tetap terjaga. Pendidikan karakter untuk peserta didik menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan menumbuhkannya dengan subur. Tentu saja ini tergantung dari lingkungan dimana peserta didik itu berada.

Iingkungan yang berkarakter akan menjadikan peserta didik tubuh dengan baik. Dalam sosiaisasi peserta didik seusia SMA masuk daam tahap game stage, dimana mereka telah memahami status dan peran masyarakat disekitarnya. lingkungan menjadi wadah yang penting untuk membentuk karakter yang sesuai harapan maka penciptaan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mereka sangatah diperlukan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan agen sekunder sosialisasi juga sangat menentukan terbentuknya karakter generasi berikutnya. Pendidikan karakter menjadi penting karena dengan menjadi pribadi yang berkarakter maka seorang akan mmengetahui batasan mana yang boleh diakukan dan tidak dilakukan sehingga kontrol terhadap diri menjadi kuat.

Dalam rangka menerapkan pendidikan karakter banyak sekolah menerapkan jargon lima “S” yang meiputi Senyum, Sapa, Salam, Salim dan Santun. Namun kebanyakan hanya menjadikannya sebagai jargon belaka tanpa realita. Jargon lima “S” ini jika diterapkan secara optimal maka akan menumbuhkan karakter yang kuat sebagai orang yang beradap dalam menjaga budaya ketimuran yang menjadi karakter bangsa Indonesia

Praktik lima “S” pada dasarnya sederhana namun menunjukkan ketulusan bagi orang yang terlibat didalamnya. Secara psikologis antara ekpresi dan gerak tubuh harusnya dalam garis ketulusan yang sama. Hal ini dilakukan agar pesan karakter yang ingin disapaikan dapat direspon dengan baik oleh yang menerianya

Dalam hal ini agen pembentuk karakter adalah guru dan karyawan sekolah yang terlibat langsung dalam proses pendidikan perserta didik.  Penerapan lima “S” secara maksimal mebutuhkan berberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, guru dan karyawan harus mengenal dan hafal nama dari peseta didik. Pepatah yang seringg kita dengar bahwa “tak kenal maka tak sayang” ini memiliki makna yang dalam, bahwa dengan mengenal minimal nama akan menumbuhkan cinta yang lebih ketika berjumpa.

Kedua, guru dan karyawan ketika berada diingkungan sekolah memang harus total dalam mendidik. Totaitas inilah yang menjadikan peserta didik merasa seperti dirumah. Keberadaanya sama dengan orang tua (guru) beserta saudara (teman-teman). Hal ini akan menumbuhkan kenyamanan, serta lingkungan sosialisasi yang tepat untuk pendidikan karakter.

Pada umumnya banyak guru dan karyawan sekoah yang menghafal peserta didik hanya karena anak itu paling pandai, peringkat kelas, nakal, cantik dan tampan sehingga anak yang berada dalam tataran rata-rata baik secara prestasi dan fisik menjadi tidak dikenal. Kondisi ini menjadikan anak secara psikologis tersisih.

Berdasarkan pengalaman ketika guru mengenal minimal hafal nama ketika menyapa maka anak akan merasa dihargai karena keberadaannya diakui mamang sulit menghafal siswa yang jumahnya mencapai ribuan namun ketika ada niat yang kuat dilandasi ibadah untuk membentuk karakter yang baik bagi generasi berikutnya maka hal ini akan mudah dilakukan.

Fungsi lima “S” ini harus dimaksimalkan, caranya adalah ketika bertemu dengan peserta didik maka Sapa bisa diawali dengan menyebutkan nama mereka dengan benar. Inilah kunci sapaan pertama yang memberi kesan bahwa mmereka dihargai. Baru setelah itu mengucapkan salam baik Assalamualaikaum, selamat pagi ataupun good Morning. Contohnya “ Renza, assalamuallaikum..” kata-kata ini akan menghantarkan motivasi yang besar bagi peserta didik untuk selalu tampil terbaik dihadapan guru dan semuanya karena ia telah dikena. Berbeda ketika guru tidak mengenanya maka ia akan tampil menjadi generasi yang tidak perduli terhadap image dirinya dan lingkungan.

Tahap seanjutnya setelah salam adalah menyertai salam itu dengan senyum yang tulus agar cinta yang kita pancarkan sampai dan mempengaruhi mereka untuk lebih positif. Jika tiga tahap ini dilakukan dengan benar maka respon mereka adalah langsung yaitu dengan mengulurkan tangan untuk Salim dengan Santun.

Praktek lima “S” ini memang sangat sederhana namun jika ini dilakukan dengan optimal maka dampaknya akan baik bagi perkembangan karakter peserta didik generasi berikutnya adalah tanggung jawab kita bersama demi eksistensi kita dimasa yang akan datang. Berjayalah Indonesiaku.

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri pada Siswa

Cara meningkatkan kepercayaan diri

Cara meningkatkan kepercayaan diri pada siswa yang paling efektif adalah dengan memberikan kepercayaan dan latihan serta motivasi yang tak pernah putus.. Keberhasilan seseorang salah satunya ditentukan oleh keberanian dalam mengambil langkah pertama. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Hana Wisteria dengan judul Bob Sadino: Goblok Pangkal Kaya menjelaskan salah satunya adalah tentang kelemahan pendidikan Indonesia yang terlalu berkutat pada ranah teori dan kurang paham dalam praktek.

Kegiatan belajar secara lengkap digolongkan menjadi belajar pengetahuan atau teori, konsep, prinsip, ketrampilan, sikap, dan pemecahan masalah. Siswa harus mampu sigap dan berani dalam mengambil keputusan. Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual, dan psikomotorik. Kemampuan ini tidak bisa lepas dari kemandirian siswa dan juga kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu guru sebagai fasilotator dan juga motivator haruslah bisa membangun karakter ini secara nyata.

Cara meningkatkan kepercayaan diri pada siswa salah satunya terkendala permasalahan dalam pelaksanaan KBM K-13 yang masih ada  guru yang aktif dan menjadikan siswa sebagai subjek pendidikan yang pasif. Pemerintah menerapkan kebijakan full day school pada beberapa sekolah yang memenuhi syarat. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk mengemas KBM yang menarik agar siswa selalu semangat sampai jam pelajaran berakhir. Maka dari itu metode belajar haruslah menyenangkan dengan melibatkan kegiatan fisik agar vitalitas tetap terjaga.

Mengkonde JaNETH merupakan metode pembelajaran menyenangkan yang dapat menghidupkan vitalitas siswa. Mengkonde JaNETH menggabungkan metode pembelajaran Jigsaw dan Every one is Teacher here dengan mengedepankan keberanian dalam mengambil keputusan.

Mengkonde JaNETH mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian siswa dalam rangka berani mengambil langkah pertama. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok secara acak dengan menghitung satu sampai lima. Siswa berkelompok dengan angka yang sama. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, masing-masing kelompok menyusun tempat duduk seperti huruf U dengan satu siswa berada di kepala huruf U sebagai Teacher.

Siswa yang akan berperan sebagai Teacher harus memenuhi syarat. Syarat utama adalah “berani”. Ketika itu maka siswa yang aktif akan berebut mendapatkan tempat duduk sebagai Teacher namun siswa yang pasif akan menunjuk temannya atau bahkan menundukkan kepala. Jika seperti ini maka fasilitator akan memberi solusi pada permasalahan pertama yaitu dengan hom pim pa. siapa yang beruntung dia akan menjadi Teacher. Permasalahan kedua, maka fasilitator akan bertanya:

“Diantara kalian siapakah yang berani menjadi Teacher? Jangan menunjuk teman namun, tanyakan pada diri kalian sendiri siapa yang mau dan mampu menjadi Teacher?”

Pada akhirnya akan muncul siswa yang berani mmenjadi Teacher, atas keberanian mereka mengambil keputusan maka fasilitator akan memberi nilai plus pada mereka. Tahap pertama, setiap kelompok diberi materi yang berbeda berkaitan dengan indikator dalam KD misalnya tentang Penelitian Sosial.  Setiap Teacher dalam kelompok itu akan dibantu oleh kelompok asal untuk merumuskan materi yang telah diberikan oleh fasilitator. Teacher akan mempresentasikan materi pada kelompok asal sebagai latihan sebelum touring pada tahap kedua.

Tahap kedua, Teacher akan touring untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal kepada kelompok lain sebanyak jumlah kelompok yang terbentuk sampai ia kempali pada kelompok asal. Dalam misi touring Teacher harus memastikan kelompok lain aktif menanggapi presentasinya. Jika ada yang pasif maka Teacher wajib memberi pertanyaan berkaitan dengan materi yang disampaikan. Metode ini menjadikan siswa penasaran dengan penampilan teman yang menjadi Teacher, sehingga kelas akan selalu hidup. Pada akhir touring, setiap teacher  akan berdiskusi untuk bertukar informasi yang telah mereka dapatkan dalam diskusi. Pada akhir pertemuan fasilitator menanyakan hal-hal yang belum memuaskan dalam proses diskusi touring  sebagai bentuk konfirmasi.

Mengkonde JaNETH selain meningkatkan vitalitas siswa, juga akan membuat mereka menyadari potensi yang dimiliki yaitu dengan berani tampil baik sebagai teacher maupun siswa yang aktif. Selain itu metode ini juga merupakan bentuk kepercayaan Fasilitator bahwa semua siswanya adalah manusia yang cerdas dan memiliki potensi yang baik.

PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

A. Pengertian Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai perkumpulan dalam kehidupan sehari-hari baik sementara maupun selamanya. Setiap perkumpulan pasti memiliki tujuan yang hedak dicapai. Selain itu pengertian kelompok sosial harus dapat dipahami agar mampu untuk peke terhadap permasalahan kelompok sosial yang ada.

A. Pengertian Kelompok Sosial

  1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
  2. Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbale balik dan saling mempengaruhi
  3. Hendropuspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.

B. Syarat Kelompok Sosial

  1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tersebut.
  2. Adanya hubungan timbal balik antaranggota
  3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
  4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
  5. Bersistem dan berproses

C. Ciri-Ciri 

  1. Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
  2. Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
  3. Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
  4. Memiliki kepentingan bersama
  5. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

D. Dasar Pembentukan 

  1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest). Misalnya : kelompok arisan, kelompok seniman, kelompok olahragawan
  2. Faktor darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry). Misalnya : kelompok keturunan Arab, kelompok keturunan Cina
  3. Faktor geografis. Misalnya : masyarakat yang tinggal di daerah Pantai membentuk kelompok nelayan
  4. Faktor daerah asal yang sama. Misalnya : KMJB (Keluarga Mahasiswa Jabar), Keluarga Besar Minang

E. Macam-Macam Kelompok Sosial

Klasifikasi menurut cara terbentuknya:

  1. Kelompok semu

Ciri-ciri kelompok semu :

  • Tanpa rencana dan terbentuknya secara sponta
  • Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
  • Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
  • Tidak ada kesadaran berkelompok
  • Kehadirannya tidak konstan

Jenis-jenis kelompok semu  

a. Kerumunan
Bentuk-bentuk kerumunan

  1. Formal audience / khalayak penonton / pendengar resmi: mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi sifatnya sangat pasif
    Contoh : penonton boiskop, hadirin suatu khotbah
  2. Planned expressive group: kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetepi mempunyai persamaan tujuan serta kepuasan yang dihasilkan. Contoh : orang yang berdansa, berpesta dan berekreasi
  3. Inconvenient causal crowds: kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Bisa juga disebut sebagai kelompok kurang menyenangkan dalam artian suasana yang membosankan. Contoh : orang antri karcis, orang yang menunggu bis
  4. Panic causal crowds/kerumunan panik: orang-orang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan dari suatu bahaya
  5. Spectator causal crowds/kerumunan penonton : terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, hampir sama dengan khalayak penonton tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan.
  6. Acting lawless crowds/acting mob/kerumunan emosional : mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma- norma sosial
  7. Immoral lawless crowds/kerumunan tak bermoral : segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup

b. Massa

Ciri-ciri massa

  1. Terdiri dari orang-orang dalam segala lapangan dan tingkatan sosial
  2. Anonim dan heterogen
  3. Tidak terdapat interaksi dan interelasi
  4. Tidak mampu bertindak secara teratur
  5. Adanya sikap yang kurang kritis, gampang percaya pada pihak lain, amat sugestible (mudah dipengaruhi)

c. Publik
Ciri-ciri publik (khalayak ramai) 

  1. Kelompok yang tidak teratur
  2. Interaksi secara tidak langsung melalui media massa
  3. Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu
  4. Anonim dan terdiri atas berbagai lapisan masyarakat
  5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah
  6. Minat yang sama tersebut belum tentu mempunyai opini atau pendapat yang sama terhadap suatu masalah
  7. Berusaha menguasai masalah tersebut
  8. Adanya kecenderungan mereka berfikir rasional

Penjelasan diatas merupakan Pengertian Kelompok Sosial yang semu. Berdasarkan penjelasan diatas maka kalian dapat membandingkan dengan kelompok nyata.

2. Kelompok nyata

Statistical Group (Kelompok Statistik)

Ciri-ciri kelompok statistik

  1. Tidak direncanakan, tidak disengaja, tidak berarti sangat mendadak / spontan tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
  2. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam wadah tertentu
  3. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
  4. Tidak ada kesadaran berkelompok
  5. Kehadirannya konstan.

Societal Group (Kelompok Sosietal)

Ciri-ciri kelompok sosietal

  1. Tidak direncanakan, tidak sengaja, terbentuk dengan sendirinya
  2. Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
  3. Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, atau komunikasi
  4. Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
  5. Kehadirannya konstan

Social Group 

Sering disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama, seperti tempat tinggal, pekerjaan yang sama, kedudukan yang sama, atau kegemaran yang sama. Memiliki anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus. Contoh: tetangga dan Bestie

Associational Group (Kelompok Assosiasi)

Ciri-ciri kelompok asosiasi

  1. Direncanakan atau sengaja dibentuk
  2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
  3. Ada interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus-menerus
  4. Adanya kesadaran kelompok yang kuat
  5. Kehadirannya konstan . Contoh: dalam lembaga pendidikan, kesatuang angkatan bersenjata

Kelompok Nyata dari Beberapa Tokoh:

  1. Ferdinand Tonnies: Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antaranggota.
  2. Gemeinschaft (Paguyuban). Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

Bentuk gemeinschaft:

  1. Gemeinschaft by blood (ikatan darah). Contoh : keluarga , kelompok kekerabatan
  2. Gemeinschaft of place ( tempat). Contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga
  3. Gemeinschaft of mind (dasar ideologi): terdiri dari individu yang memiliki jiwa dan pikiran yang sama karena ideologi yang sama
  4. Gesselscaft (Patembayan) : ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan bersifat sebagai suatu bentuk pikiran belaka

Ciri-ciri gesselshaft :

  • Hubungan terbatas pada urusan tertentu
  • Hubungan antar peran dan status
  • Bersifat publik life

Klasifikasi kelompok sosial menurut pencapaian tujuan:

  1. Kelompok formal : memiliki peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya
  2. Kelompok informal : terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama

Bentuk kelompok sosial menurut:

Robert K. Merton:

  1. Membership group merupakan kelompok social yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. salah satu cirinya adalah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA)
  2. Reference group kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.

G Sumner

Sudut pandang individu

  1. In group (kelompok sendiri)kelompok social tempat individu mengidentifikasikan dirinya
  2. Out group (kelompok luar)kelompok yang menjadi lawan in group, menjadi dasar munculnya sikap etnosentris.

Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris: Kualitas hubungan antar anggota.

  1. Kelompok primer. Suatu kelompok yang hubungan antar anggota saling mengenal dan bersifat informal
  2. Kelompok sekunder. suatu kelompok yang hubung antaranggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat

Emile Durkheim

  1. Solidaritas mekanik: persamaan perilaku dan sikap. Rasa kebersamaan yang kebanyakan dimiliki oleh masyarkat desa. Contoh: membangun rumah bisa hanya dengan gotong royong. Kesadaran kolektif.
  2. Solidaritas Organik (kOta) Solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bersifat kontraktual.

George Simmel: klasifikasi besar kecinya anggota.

  1. Monad: satu oramh. Satuan terkecil kelompok
  2. Dyad: terdiri dua atau tiga orang.
  3. Triad: kelompok kecil yang lain.

 E. Pola Hubungan Kelompok

  1. Akulturasi: Pembauran dua kebudayaan atau lebih dengan tidak menghilangkan budaya asli.
  2. Dominasi: penguasaan dari kelompok atau ras tertentu pada kelompok atau ras yang lain. Menurut Kornblum bentuk dominasi berupa:
  3. Genosida: pembunuhan secara segaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.
  4. Pengusiran
  5. Perbudakan
  6. Segregasi: pengelompokan atas kriteria tertentu.
  7. Asimilasi
  8. Paternalisme: dominasi kelompok atau ras pendatang terhadap kelompok atau ras asli.
  9. Integrasi: persatuan
  10. Pluralisme: pengakuan hak polotik dan perdata yang sama

Untuk memahami materi secara mendalam Klik Kelompok Sosial

Penyebab Murid berperilaku tidak sopan

Penyebab Murid berperilaku tidak sopan

Penyebab murid berperilaku tidak sopan memang beragam. Diluar sana banyak berita yang beredar tentang beberapa perilaku tidak menyenangkan dan tidak seharusnya dilakukan seorang murid kepada gurunya. Pada dasarnya guru merupakan sosok pengganti orang tua ketika berada di lingkungan sekolah. Sudah seharusnya para murid menghormati dan menghargai guru seperti layaknya kepada orang tua dirumah.

Di era Modem seperti sekarang ini, banyak murid yang berperilaku kurang baik bahkan memprihatinkan. Sebagai guru harus bijak dalam menghadapi murid yang berperilaku kurang baik. Selain itu guru juga harus mampu untuk melihat histori mengapa seorang murid bisa berperilaku tidak menyenangkan. Di sisi lain, seorang murid apalagi tingkat SMA harus mampu melihat pribadi seperti apa dirinya. Jika perilakunya belum sesuai tingkatan untuk anak SMA maka ia harus membuka diri untuk beradaptasi bagaimana ia harus menempatkan diri sesuai tata karma yang baik.

Baca Juga: Memahami basic manners-atau-tata-krama-dasar

Coba kalian melihat diri sendiri sebagai murid, apakah perilaku murid sudah sesuai dengan tata karma yang baik. Jika belum maka pahami diri kalian dan temukan penyebab murid berperilaku tidak sopan dibawah ini.

  1. Faktor Psikologis

Faktor Psikologis yaitu kondisi  emosional yang belum matang. Ketika emosi belum matang maka cenderung tidak stabil atau bisa dikatakan moody. Selain itu faktor ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Jika seseorang tinggal di lingkungan yang penuh dengan drama kekerasan maka seseorang akan tumbuh sesuai lingkungan dimana ia dibentuk. Sehingga ego bahwa ia merasa lebih tinggi dari yang lain akan muncul ketika terjadi perselisihan walaupun hanya sedikit.  Faktor ini tentu tetap bisa diantisipasi slelama seseorang memiliki pengetahuan dasar yang baik dari keluarga.

  1. Sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran di Indonesi yang masih mementingkan kemampuan akademis, sehingga lebih mementingkan prestasi akademik. Pembelajaran tentang tata krama masih sangat kurang. Hal ini juga merupakan dampak dari tuntutan administrasi yang harus dipenuhi oleh guru. Selain itu masyarakat sekitar juga cenderung menghargai dan bangga melihat anak yang juara lomba akademis dibandingkan dengan anak yang memiliki tata karma yang baik. Tahun ini kurikulum nasional memberlakukan kuriklulum merdeka dengan projek pengatan profil pelajar pancasila. Kurikulum ini memiliki harapan besar bahwa prestasi akademik dan perilaku yang sesuai nilai pancasila akan terbentuk secara beresamaan sehingga akan menciptakan karakter unggul generasi muda Indonesia.

  1. Kemajuan IPTEK

Keajuan IPTEKL tentu sangan berpengaruh besar terhadap pola perilaku remaja atau murid saat ini. Apalagi dunia baru saja digoncang dengan adanya pandemi yang mengharuskan system pembelajaran beralih kedigil  yaitu daring. Kemajuan IPTEK dan pandemi yang datang secara bersamaan menjadikan murid semakin terasing dari dunia sosial. Dunia sosial murid digantikan total oleh dunia maya. Perubahan ini tentu membawa perupahan pola pikir bahwa yang nyata semua berganti menjadi maya. Sehingga orientasipun berubah.

Penggunaan media sosial yang tidak bijak menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Murid diberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi dan keragaman sumber belajar.  Namun dunia sosial yang mengajarkan tata krama hilang dari kehidupan mereka. Oleh karena itu paska pandemi ini, mari berbenah diri untuk mewujudkan generasi muda yang melek teknologi serta berakhak mulia.

Baca Juga: Memahami basic-manners atau tata krama dasar

  1. Pola Hubungan Guru dengan Murid

Selama masa pandemi sorang murid kehilangan sosok teladan yang bisa dijadikan acuan. Proses pembelajaran yang berlangsung secara daring menyebabkan pola hubungan guru dengan murid berjarak. Berjarak secara tempat, waktu serta emosi. Sehingga kemistri tidak tercipta. Semua hanya formalitas demi berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini lah yang menyebabkan murid berperilaku tidak sopan.  Idealnya guru hadir secara fisik ditengah-tengan murid sehingga kehadiaran mampu menjadi teladan serta sosok pendidik yang mengayomi murid dengan segala permasalahan yang ada. Maka dari itu mari bersyukur karena pandemi telah usai, bina kedekatan dan penghormatan dengan guru untuk pada akhirnya mendapatkan keberkahan ilmu dan ridho seorang guru.

  1. Pergaulan Bebas

Jaringan komunikasi yang tak terbatas menyebabkan seorang murid bebas mengakses segala pengetahuan dan relationship dari berbagai belahan dunia. Selain itu kebebasan dalam berkominikasi juga tercipta sedemikian rupa dan pada akhirnya muncul adanya penduduk maya yang bernama netizen. Netizen memiliki kebebasan berkomunikasi tanpa henti untuk menghakimi.

Baca juga: Etika menggunakan media sosial 

Kebebasan ini dibawa kedunia nyata sehingga murid terkadang berbicara dengan lancang dan tanpa tata krama kepada guru. Oleh karena itu mulai sekarang sudah seharusnya berubah menjadi lebih baik dan mampu berkomunikasi dengan cara yang benar. Dunia nyata dan maya merupakan ajang untuk menunjukan cara berkomunikasi yang baik sehingga akan terbentuk pribadi yang baik pula.

Demikian beberapa factor penyebab murid berperilaku tidak sopan. Dari pengetahuan diatas diharapkan murid mampumengambil hikmah dan berbenah diri untuk membentuk karakter yang unggul guna tercapai generasi muda yang membanggakan.